Ahmad Munjin
(inilah.com/ Bayu Suta)
INILAH.COM, Jakarta – Nilai tukar rupiah pada Rabu (30/4) masih berpeluang melanjutkan penguatan. Investor mengantisipasi aksi Bank Indonesia (BI) yang diperhitungkan akan memangkas suku bunga acuan, dengan memburu rupiah.
Analis Sentral Asset Futures, Andri Zacharias mengatakan, rupiah akan cenderung bergerak menguat hingga akhir pekan. Sentimen negatif dari ancaman wabah flu babi dinilai belum akan terjadi dalam waktu dekat. “Rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 10.650-10.700 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.
Menurutnya, pandemik flu babi memang menimbulkan kekhawatiran di antara pelaku pasar. Hal ini terkait terganggunya potensi industri Indonesia, khususnya sektor pariwisata. Pasalnya setelah harga migas turun, Indonesia mengandalkan pemasukan dari arus wisatawan. Namun, lanjutnya, masalah ini diperkirakan baru mulai mengganggu dalam 3-4 bulan mendatang.
“Apalagi Menkes mengatakakan kalau virus ini hanya bisa tumbuh di kawasan empat musim,” ujarnya.
Investor saat ini mengantisipasi rilisnya data inflasi bulan April pada Jumat (1/5), yang diekspektasi masih cukup tinggi dibanding bulan Maret, meski secara tahunan menunjukkan penurunan. Tingginya inflasi dipicu meningkatnya konsumsi dalam masa kampanye.
“Dengan adanya kenaikan inflasi setiap menjelang Pemilu, mungkin akan ada inflasi lagi menjelang pemilihan presiden bulan Mei mendatang,” katanya.
Kondisi ini, lanjutnya, memberi sinyal bahwa agresivitas BI mulai melambat dalam menurunkan suku bunganya. Terbatasnya peluang BI menurunkan BI rate juga terlihat dari real interest rate yang negatif. Dengan angka inflasi di 7,8% dan BI rate di 7,5%, maka real interest rate minus 0,3%.
“Investor pun melakukan antisipasi dengan memburu rupiah. Mereka baru melepasnya lagi kalau BI sudah mengkonfirmasi penurunan BI rate,” tegasnya.
Di sisi lain, tutur Andri, dolar AS di pasar eksternal masih konsolidasi. Mata uang AS ini menunggu arah kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) tentang suku bunga acuannya. Kalau ECB memangkas tingkat bunganya, maka euro akan tertekan. Alhasil dolar mendapat dukungan untuk menguat.
Hal senada diungkapkan Winang Budoyo, analis valas Bank CIMB Niaga. Menurutnya, rupiah hari akan bergerak relatif terbatas. Investor melakukan aksi wait and see terhadap pengumuman inflasi April yang diperkirakan lebih rendah ketimbang tahun sebelumnya. “Rupiah hari ini akan tetap berada di kisaran 10.800 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.
Dengan turunnya inflasi, maka risiko bisnis dan penanaman modal akan lebih rendah. Imbal hasil yang diperoleh investor pun akan bertambah sehingga mereka tertarik untuk berinvestasi di pasar domestik. Hal ini berimbas pada penguatan rupiah. “Sentimen psoitif perekonomian Indonesia ini mampu menopang penguatan rupiah hingga pekan depan,” ujarnya.
Menurutnya, selama sepekan terakhir, faktor politik dan inflasi menjadi hal yang dinanti investor. Ia pun memprediksi berita besar dari politik nasional baru akan muncul pekan depan, meksipun tidak menutup kemungkinan potensi perubahan besar politik nasional dalam waktu yang lebih dekat. ”Namun untuk hari ini, kemungkinan sentimen terhadap rupiah masih akan datar-datar saja,” tegasnya.
Ia memprediksikan ancaman aksi profit taking pelaku pasar tidak akan terjadi pekan ini karena pergerakannya yang tipis. Pasar cenderung menunggu berita baru, baik dari inflasi maupun politik. “Kalau menunggu berarti tidak melakukan aksi apapun, baik jual maupun beli,” pungkasnya.
Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta Rabu (29/4) menguat 10 poin terhadap dolar AS menjadi 10.800. Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing lainnya ditutup bervariasi. Rupiah terhadap dolar Singapura menguat ke 7.264,24, atas dolar Hongkong naik ke 1.395,39, terhadap dolar Australia melemah ke 7.753,27 dan atas euro melemah ke 14.321,21 .
Sementara itu, mata uang kawasan mendominasi penguatan terhadap dolar AS. Hanya lima mata uang yang melemah. Yen Jepang merosot 0,33% menjadi 96,764, dolar Hong Kong terkoreksi 0,004% ke level 7,750, dolar Australia anjlok 1,11% ke posisi 0,714, dolar Selandia Baru terjun 1,59% ke angka 0,567, dan peso Filipina yang turun 0,56% menjadi 48,675 per dolar AS.
Selebihnya, mata uang kawasan menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura terapresiasi 0,22% ke angka 1,493, dolar Taiwan naik 0,40% ke level 33,652, won Korsel terangkat 0,85% ke posisi 1,339, rupee India terdongkrak 0,60% menjadi 50,210, yuan China terkerek naik 0,01% ke angka 6,825, ringgit Malaysia merambat naik 0,53% ke posisi 3,593, dan baht Thailand terbang 0,09% terhadap dolar AS ke level 35,385. [E2]
Rupiah Kembali Terangkat.......
VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.40 WIB terangkat kembali di kisaran level 10.670-10.700 per dolar Amerika Serikat (US$).Pasalnya, pada penutupan Rabu, 29 April 2009, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu ditutup pada kisaran level 10.845-10.859 per dolar AS.Sedangkan data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia, rupiah bercokol di level 10.859/US$.
Menurut Frans Darwin Sinurat, dealer valas PT Bank Century Tbk, menguatnya sebagian besar mata uang regional terhadap dolar AS menjadi pemicu utama penguatan rupiah pagi ini."Saat pembukaan rupiah langsung menguat di kisaran 10.750-10.775/US$," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 30 April 2009.
Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 08.30 WIB, berada di posisi 10.750 per dolar AS. Dia memperkirakan, mata uang lokal tersebut pada siang sampai penutupan sore hari nanti cenderung menguat di kisaran level 10.650/US$. Sebab, masuknya modal asing (capital inflow) di pasar saham domestik bakal mendorong pergerakan positif rupiah.
"Tapi, korporasi dan investor tetap melakukan aksi buru dolar AS untuk disimpan," tuturnya.Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik meningkat menjadi Rp 79,27 triliun dibandingkan posisi transaksi kemarin di Rp 35,65 triliun.
Data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo juga mencapai Rp 65,35 triliun, atau naik dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp 33,27 triliun.Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat meningkat menjadi Rp 1,7 triliun dari transaksi kemarin yang sebesar Rp 1,41 triliun.• VIVAnews

30 April 2009
29 April 2009
Permintaan Dollar Sepi,Rupiah Menguat
Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.40 WIB kembali menguat di kisaran level 10.890-10.900 per dolar Amerika Serikat (US$).Pasalnya, pada penutupan Selasa, 28 April 2009, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu ditutup pada kisaran level 10.835-10.930 per dolar AS.
Sedangkan data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia, rupiah bercokol di level 10.840/US$.Menurut Bayu Fadjar Aini, dealer valas salah satu bank swasta ternama Jakarta, masih sepinya transaksi jual beli dolar AS menjadi katalis penguatan rupiah pagi ini.
"Penguatan sebagian besar mata uang regional, seperti eur Eropa, dolar Singapura, dan baht Thailand terhadap dolar AS juga memicu," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 29 April 2009.Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 08.30 WIB, berada di posisi 10.850 per dolar AS.
Dia memperkirakan, transaksi jual dan beli mata uang lokal tersebut pada siang sampai penutupan sore hari nanti cenderung stabil di kisaran level 10.890-10.910 per dolar AS. "Sebab, permintaan dan suplai dolar masih berimbang," ujar Bayu.Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik meningkat menjadi Rp 30,14 triliun dibandingkan posisi transaksi kemarin di Rp 27,32 triliun.
Data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo juga mencapai Rp 33,27 triliun, atau naik dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp 30,70 triliun.Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat menurun menjadi Rp 1,7 triliun dari transaksi kemarin yang sebesar Rp 2,97 triliun.
Sedangkan data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia, rupiah bercokol di level 10.840/US$.Menurut Bayu Fadjar Aini, dealer valas salah satu bank swasta ternama Jakarta, masih sepinya transaksi jual beli dolar AS menjadi katalis penguatan rupiah pagi ini.
"Penguatan sebagian besar mata uang regional, seperti eur Eropa, dolar Singapura, dan baht Thailand terhadap dolar AS juga memicu," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 29 April 2009.Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 08.30 WIB, berada di posisi 10.850 per dolar AS.
Dia memperkirakan, transaksi jual dan beli mata uang lokal tersebut pada siang sampai penutupan sore hari nanti cenderung stabil di kisaran level 10.890-10.910 per dolar AS. "Sebab, permintaan dan suplai dolar masih berimbang," ujar Bayu.Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik meningkat menjadi Rp 30,14 triliun dibandingkan posisi transaksi kemarin di Rp 27,32 triliun.
Data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo juga mencapai Rp 33,27 triliun, atau naik dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp 30,70 triliun.Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat menurun menjadi Rp 1,7 triliun dari transaksi kemarin yang sebesar Rp 2,97 triliun.
28 April 2009
Rupiah Tergerus Flu Babi
Metrotvnews.com, Jakarta:
Di tengah kepanikan pasar karena merebaknya virus flu babi rupiah pada perdagangan Selasa (28/4) pagi ini masih stabil. Saat ini rupiah berada di level Rp 10.860 per dolar Amerika atau turun 30 poin dari perdagangan pagi Senin kemarin.
Menurut analis pasar uang Rahmad Wibisono, virus flu babi dikhawatirkan akan menghambat arus lalu-lintas orang dan barang dan dapat memperlambat laju perbaikan krisis ekonomi. Akibat berita virus flu babi sejumlah bursa kuat dunia bahkan telah berada di zona negatif. Apabila hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut terimbas ke zona negatif dikhawatirkan rupiah juga akan ikut tergerus.
Namun, Rahmad mengatakan, secara teknikal rupiah masih berada pada kecenderungan penguatan. Diharapkan kabar mengenai virus ini tidak ikut berimbas pada stabilitas rupiah. Hari ini rupiah diperkirakan berada di rentang Rp 10.820 sampai Rp 10.880 per dolar Amerika.(DOR)
Di tengah kepanikan pasar karena merebaknya virus flu babi rupiah pada perdagangan Selasa (28/4) pagi ini masih stabil. Saat ini rupiah berada di level Rp 10.860 per dolar Amerika atau turun 30 poin dari perdagangan pagi Senin kemarin.
Menurut analis pasar uang Rahmad Wibisono, virus flu babi dikhawatirkan akan menghambat arus lalu-lintas orang dan barang dan dapat memperlambat laju perbaikan krisis ekonomi. Akibat berita virus flu babi sejumlah bursa kuat dunia bahkan telah berada di zona negatif. Apabila hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut terimbas ke zona negatif dikhawatirkan rupiah juga akan ikut tergerus.
Namun, Rahmad mengatakan, secara teknikal rupiah masih berada pada kecenderungan penguatan. Diharapkan kabar mengenai virus ini tidak ikut berimbas pada stabilitas rupiah. Hari ini rupiah diperkirakan berada di rentang Rp 10.820 sampai Rp 10.880 per dolar Amerika.(DOR)
27 April 2009
Siang ini Rupiah Terkoreksi 70 Poin
Nilai tukar rupiah naik 13 poin pada pembukaan perdagangan valas, Senin (27/4) pagi. Rupiah dilepas pada level Rp 10.805 per dollar Amerika Serikat.Kondisi rupiah pagi ini lebih baik ketimbang penutupan pekan kemarin. Analis pasar uang Panji Irawan mengatakan, rupiah tersentuh sentimen positif pergerakan bursa regional. Termasuk juga adanya pengutan yen, won, dan rupee. Rencana lelang surat utang negara pun ikut mempengaruhi penguatan rupiah. Ini membuka peluang aliran dana asing ke Indonesia. Panji memperkirakan, sepanjang hari ini, rupiah bergerak di rentang Rp 10.750 sampai Rp 10.825 per US$.(ICH) Market Rivew (Metro TV)
JAKARTA (bisnis.com): Rupiah siang ini melemah 70 poin lagi terhadap dolar AS pada level Rp10.780, di tengah ketidakpastian koalisi capres dan cawapres dan memburuknya ekonomi dunia.
Data Bloomberg pukul 12:01 menunjukkan rupiah sesi pagi bergerak pada kisaran RpRp10.755-Rp10.840. Hari ini rupiah akan diperdagangkan secara bervariasi dengan kecenderungan melemah.Bloomberg melaporkan pernyataan Lawrence Summers soal ancaman flu babi yang bisa menekan ekonomi AS juga berimbas ke Indonesia. Belum lagi konsolidasi capres dan cawapres yang belum kunjung tuntas memberi gambaran buruk atas proses demokrasi yang terkesan kaku.
Siang ini harga minyak dunia sebagaimana terlihat di New York Mercantile Exchange (NYMEX) turun ke level US$50,34 per barel. Sedangkan minyak brent di London melemah ke level US$50,71 per barel.
Dolar AS terhadap mata uang regional siang ini diperdagangkan bervariasi, seperti menguat terhadap mata uang Singapura pada level SIN$1,4935, turun terhadap mata uang Thailand menjadi 35,43 baht, melemah atas mata uang Malaysia di posisi 3,6005 ringgit, menguat terhadap mata uang Hong Kong pada titik HK$7,7499, naik terhadap mata uang China menjadi 6,8204 renmimbi, naik terhadap mata uang Taiwan menjadi NT$33,730, menguat terhadap mata uang Filipina menjadi 48,530 peso dan melemah terhadap mata uang Australia menjadi AUD$0,7125.
JAKARTA (bisnis.com): Rupiah siang ini melemah 70 poin lagi terhadap dolar AS pada level Rp10.780, di tengah ketidakpastian koalisi capres dan cawapres dan memburuknya ekonomi dunia.
Data Bloomberg pukul 12:01 menunjukkan rupiah sesi pagi bergerak pada kisaran RpRp10.755-Rp10.840. Hari ini rupiah akan diperdagangkan secara bervariasi dengan kecenderungan melemah.Bloomberg melaporkan pernyataan Lawrence Summers soal ancaman flu babi yang bisa menekan ekonomi AS juga berimbas ke Indonesia. Belum lagi konsolidasi capres dan cawapres yang belum kunjung tuntas memberi gambaran buruk atas proses demokrasi yang terkesan kaku.
Siang ini harga minyak dunia sebagaimana terlihat di New York Mercantile Exchange (NYMEX) turun ke level US$50,34 per barel. Sedangkan minyak brent di London melemah ke level US$50,71 per barel.
Dolar AS terhadap mata uang regional siang ini diperdagangkan bervariasi, seperti menguat terhadap mata uang Singapura pada level SIN$1,4935, turun terhadap mata uang Thailand menjadi 35,43 baht, melemah atas mata uang Malaysia di posisi 3,6005 ringgit, menguat terhadap mata uang Hong Kong pada titik HK$7,7499, naik terhadap mata uang China menjadi 6,8204 renmimbi, naik terhadap mata uang Taiwan menjadi NT$33,730, menguat terhadap mata uang Filipina menjadi 48,530 peso dan melemah terhadap mata uang Australia menjadi AUD$0,7125.
24 April 2009
Rupiah Tertekan Kekhawatiran Outlook Politik Dalam Negeri
Rupiah jatuh akibat meningkatnya kekhawatiran terhadap outlook politik Indonesia.
Sementara peso tertekan akibat memburuknya kemampuan keuangan pemerintah.
Kebanyakan valuta Asia lainnya bergerak dalam kisaran sempit, terombang ambing antara optimisme pemulihan ekonomi dan ketakutan terhadap sektor finansial setelah Morgan Stanley membukukan kerugian yang lebih tinggi dari perkiraan kuartal lalu.
Rupiah jatuh hingga 11.000 di tengah pasar lokal yang diguncang keprihatinan politik setelah Partai Golkar menyatakan tidak melanjutkan koalisi dengan Partai Demokrat.
Belum jelasnya konstelasi politik menjelang pemilihan presiden membuat pelaku pasar lebih hati-hati investasi ke rupiah.
Pada awal perdagangan, rupiah dibuka pada posisi 10.840 per dolar AS.
Analis JPMorgan Chase dalam nota risetnya menyebutkan masalah yang mungkin timbul adalah kesulitan yang dihadapi presiden terpilih di parlemen jika tidak ada dukungan Golkar.
“Hasil poll memang menunjukkan bahwa SBY masih difavoritkan menjadi presiden, namun beliau akan mengalami kesulitan untuk meloloskan berbagai peraturan dan undang-undang di DPR,” katanya.Pada pukul 10.00 WIB, rupiah diperdagangkan 10.930.
Namun sejumlah analis dalam negeri berpendapat berbeda.
Pelemahan rupiah lebih karena faktor global di mana investor sedang menunggu stress test perbankan AS pada 5 Mei mendatang. Soal pecahnya koalisi Demokrat-Golkar hanya memberikan efek psikologis saja bukan faktor utama," kata Treasury Division Head Bank NISP, Suryanto Chang
Suryanto juga menegaskan, pasar tidak terlalu khawatir dengan kondisi politik saat ini. "
Pada tengah hari, rupiah tercatat 10.940.
Sepanjang sore, rupiah diperdagangkan pada kisaran 10.930.
Pasar sudah cukup dewasa menilai ini sebagai bagian dari kedewasaan demokrasi. Ini cuma permainan catur," katanya.
Perdagangan di Bursa Efek Indonesia mengalami gangguan teknis dan terhenti pukul 14.26.51 JATS ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level 1.595,753.
Rupiah ditutup 10.870 per dolar AS Kamis, turun dari 10.840 sebelumnya.
Kurs berbagai mata uang Asia teakhir terhadap dolar AS, tercatat sebagai berikut:Dolar Singapura : 1,4992, naik dari 1,5064Dolar Taiwan : 33,801, naik dari 33,850Won Korea Selatan : 1.347,40, naik dari 1.348,90Baht Thailand : 35,49, naik dari 35,54Peso Filipina : 48,56, naik dari 48,63Rupee India : 50,07, naik dari 50,28Ringgit Malaysia : 3,6200, naik dari 3,6430Yuan China : 6,8265, turun dari 6,8254.
Di Tokio, yen naik dan bergerak ke arah tingkat tertinggi dalam tiga pekan teakhir atas dolas setelah futures indeks di AS turun.
Yen juga mendapat topangan dari keprihatinan terhadap sektor perbankan yang muncul kembali menyusul laporan keuangan Morgan Stanley yang mengecewakan.
Pasar prihatin terhadap outlook perbankan menjelang pengumuman hasil stress test yang dilakukan pemerintah AS.
Wall Street Journal melaporkan bahwa bank-bank terkait akan diberitahukan mengenai hasil tes tersebut sebelum diumumkan ke publik.
Indeks Nikkei naik 119,73 poin (1,37%) dan ditutup pada level 8.847,03.
Dolar AS terakhir tercatat 97,72 yen, turun dari 97,97 yen sebelumnya.
Di London, euro menguat secara merata seiring dengan meredanya risk aversion setelah muncul tanda-tanda titik terang pada perekonomian dan sistim perbankan.
Data menunjukkan bahwa indeks manufaktur zona Eropa naik ke tingkat tertinggi dalam enam bulan terakhir pada bulan April. Sementrara pesanan barang industri cuma turun 0,6% pada bulan Februari, jauh lebih rendah dari perkiraan 2,4%.
Valuta berisiko tinggi langsun mencelat dan sentimen semakin terangkat dengan menguatnya pasar saham Eropa dari penurunan pada pagi hari.
Saham Barclays Plc yang tercatat di New York melonjak 6,7% dalam pra perdagangan setelah bank Inggris tersebut menyatakan kinerja kuartal pertama jauh lebih baik dari sebelumnya.
Kurs dolar AS terhadap valuta-valuta utama lainnya dapat dicatat sebagai berikut:Yen Jepang: 98,28, naik dari 97,97Franc Swiss: 1,1592, turun dari 1,1638Dolar Kanada: 1,2346, turun dari 1,2406Sterling terhadap dolar AS: 1,4549, naik dari 1,4474Euro terhadap dolar AS: 1,3054, naik dari 1,2997.
HARGA EMAS
Di Comex York, harga naik pada pembukaan Kamis.
Kontrak Juni diperdagangkan pada $893,00 per ounce, naik 50 sen dari penutupan sebelumnya.
Harga spot pada jam 13.05 GMT (20.05 WIB) Kamis tercatat $892,30, naik dari $891,10, sebelumya.
Di London, emas naik akibat kekhawatiran terhadap perekonomian global yang meningkatkan daya tarik logam mulia ini sebagai hedge terhadap ketidakpastian pasar.
Logam mulia ini juga mendapat angin segar dari melemahnya dolar atas euro.
Pada siang hari, harga emas tercatat $892,50 per ounce,naik dari $888,75 sebelumnya.
Harga perak tercatat $12,42 per ounce. naik 30 sen dari sebelumnya
Di Asia, emas naik sedikit, melanjutkan penguatan sebelumnya karena meningkatnya keprihatinan terhadap ekonomi global dan sektor finansiial.
Logam mulia ini juga mendapat dukungan dengan meningkatnya permintaan di sektor fisik.
Pembelian emas menjelang perayaan Akshaya Tritya di India memberikan sokongan pada harga.
Di samping itu, munculnya risk aversion mengembalikan emas pada status safe-haven-nya.
Di Tokio, harga emas spot tercatat $891,10 per ounce, naik $1,95 dari penutupan sebelumnya di New York. Sementara kontrak benchmark Desember 2009 tercatat 2.820 yen per gram, naik 11 yen dari sebelumnya.
Di Hong Kong, harga emas ditutup $894,50 per ounce, naik dari $885,50 Rabu.(RM/AP/AFP/dtc/My) 24 April 2009
Sementara peso tertekan akibat memburuknya kemampuan keuangan pemerintah.
Kebanyakan valuta Asia lainnya bergerak dalam kisaran sempit, terombang ambing antara optimisme pemulihan ekonomi dan ketakutan terhadap sektor finansial setelah Morgan Stanley membukukan kerugian yang lebih tinggi dari perkiraan kuartal lalu.
Rupiah jatuh hingga 11.000 di tengah pasar lokal yang diguncang keprihatinan politik setelah Partai Golkar menyatakan tidak melanjutkan koalisi dengan Partai Demokrat.
Belum jelasnya konstelasi politik menjelang pemilihan presiden membuat pelaku pasar lebih hati-hati investasi ke rupiah.
Pada awal perdagangan, rupiah dibuka pada posisi 10.840 per dolar AS.
Analis JPMorgan Chase dalam nota risetnya menyebutkan masalah yang mungkin timbul adalah kesulitan yang dihadapi presiden terpilih di parlemen jika tidak ada dukungan Golkar.
“Hasil poll memang menunjukkan bahwa SBY masih difavoritkan menjadi presiden, namun beliau akan mengalami kesulitan untuk meloloskan berbagai peraturan dan undang-undang di DPR,” katanya.Pada pukul 10.00 WIB, rupiah diperdagangkan 10.930.
Namun sejumlah analis dalam negeri berpendapat berbeda.
Pelemahan rupiah lebih karena faktor global di mana investor sedang menunggu stress test perbankan AS pada 5 Mei mendatang. Soal pecahnya koalisi Demokrat-Golkar hanya memberikan efek psikologis saja bukan faktor utama," kata Treasury Division Head Bank NISP, Suryanto Chang
Suryanto juga menegaskan, pasar tidak terlalu khawatir dengan kondisi politik saat ini. "
Pada tengah hari, rupiah tercatat 10.940.
Sepanjang sore, rupiah diperdagangkan pada kisaran 10.930.
Pasar sudah cukup dewasa menilai ini sebagai bagian dari kedewasaan demokrasi. Ini cuma permainan catur," katanya.
Perdagangan di Bursa Efek Indonesia mengalami gangguan teknis dan terhenti pukul 14.26.51 JATS ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level 1.595,753.
Rupiah ditutup 10.870 per dolar AS Kamis, turun dari 10.840 sebelumnya.
Kurs berbagai mata uang Asia teakhir terhadap dolar AS, tercatat sebagai berikut:Dolar Singapura : 1,4992, naik dari 1,5064Dolar Taiwan : 33,801, naik dari 33,850Won Korea Selatan : 1.347,40, naik dari 1.348,90Baht Thailand : 35,49, naik dari 35,54Peso Filipina : 48,56, naik dari 48,63Rupee India : 50,07, naik dari 50,28Ringgit Malaysia : 3,6200, naik dari 3,6430Yuan China : 6,8265, turun dari 6,8254.
Di Tokio, yen naik dan bergerak ke arah tingkat tertinggi dalam tiga pekan teakhir atas dolas setelah futures indeks di AS turun.
Yen juga mendapat topangan dari keprihatinan terhadap sektor perbankan yang muncul kembali menyusul laporan keuangan Morgan Stanley yang mengecewakan.
Pasar prihatin terhadap outlook perbankan menjelang pengumuman hasil stress test yang dilakukan pemerintah AS.
Wall Street Journal melaporkan bahwa bank-bank terkait akan diberitahukan mengenai hasil tes tersebut sebelum diumumkan ke publik.
Indeks Nikkei naik 119,73 poin (1,37%) dan ditutup pada level 8.847,03.
Dolar AS terakhir tercatat 97,72 yen, turun dari 97,97 yen sebelumnya.
Di London, euro menguat secara merata seiring dengan meredanya risk aversion setelah muncul tanda-tanda titik terang pada perekonomian dan sistim perbankan.
Data menunjukkan bahwa indeks manufaktur zona Eropa naik ke tingkat tertinggi dalam enam bulan terakhir pada bulan April. Sementrara pesanan barang industri cuma turun 0,6% pada bulan Februari, jauh lebih rendah dari perkiraan 2,4%.
Valuta berisiko tinggi langsun mencelat dan sentimen semakin terangkat dengan menguatnya pasar saham Eropa dari penurunan pada pagi hari.
Saham Barclays Plc yang tercatat di New York melonjak 6,7% dalam pra perdagangan setelah bank Inggris tersebut menyatakan kinerja kuartal pertama jauh lebih baik dari sebelumnya.
Kurs dolar AS terhadap valuta-valuta utama lainnya dapat dicatat sebagai berikut:Yen Jepang: 98,28, naik dari 97,97Franc Swiss: 1,1592, turun dari 1,1638Dolar Kanada: 1,2346, turun dari 1,2406Sterling terhadap dolar AS: 1,4549, naik dari 1,4474Euro terhadap dolar AS: 1,3054, naik dari 1,2997.
HARGA EMAS
Di Comex York, harga naik pada pembukaan Kamis.
Kontrak Juni diperdagangkan pada $893,00 per ounce, naik 50 sen dari penutupan sebelumnya.
Harga spot pada jam 13.05 GMT (20.05 WIB) Kamis tercatat $892,30, naik dari $891,10, sebelumya.
Di London, emas naik akibat kekhawatiran terhadap perekonomian global yang meningkatkan daya tarik logam mulia ini sebagai hedge terhadap ketidakpastian pasar.
Logam mulia ini juga mendapat angin segar dari melemahnya dolar atas euro.
Pada siang hari, harga emas tercatat $892,50 per ounce,naik dari $888,75 sebelumnya.
Harga perak tercatat $12,42 per ounce. naik 30 sen dari sebelumnya
Di Asia, emas naik sedikit, melanjutkan penguatan sebelumnya karena meningkatnya keprihatinan terhadap ekonomi global dan sektor finansiial.
Logam mulia ini juga mendapat dukungan dengan meningkatnya permintaan di sektor fisik.
Pembelian emas menjelang perayaan Akshaya Tritya di India memberikan sokongan pada harga.
Di samping itu, munculnya risk aversion mengembalikan emas pada status safe-haven-nya.
Di Tokio, harga emas spot tercatat $891,10 per ounce, naik $1,95 dari penutupan sebelumnya di New York. Sementara kontrak benchmark Desember 2009 tercatat 2.820 yen per gram, naik 11 yen dari sebelumnya.
Di Hong Kong, harga emas ditutup $894,50 per ounce, naik dari $885,50 Rabu.(RM/AP/AFP/dtc/My) 24 April 2009
15 April 2009
Rupiah Perkasa,Dibawah 11.000
JAKARTA, KOMPAS.com — Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa (14/4) sore, berhasil menembus angka Rp 11.000 per dollar AS karena pelaku pasar makin antusias membeli rupiah menyusul melemahnya dollar di pasar Asia.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar naik menjadi Rp 10.800/11.030 per dollar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 11.105/11.120 per dollar atau naik 305 poin.
Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga, di Jakarta, Selasa, menilai kenaikan rupiah hingga di bawah angka Rp 11.000 per dollar AS terlalu cepat karena akan menimbulkan kekhawatiran bagi para eksportir terhadap produk jualnya. "Karena kenaikan yang terlalu cepat bagi rupiah sangat tidak bagus bagi pergerakan rupiah lebih lanjut," ucapnya.
Menurut Edwin Sinaga yang juga Dirut PT Finan Corpindo Nusa, pergerakan rupiah terlalu besar dan cepat hal ini akan menimbulkan hal yang tidak baik apabila ada faktor negatif maka rupiah akan cepat merosot. "Rupiah yang tepat saat ini hanya sampai di level Rp 11.000 per dollar," ujarnya.
Kenaikan rupiah, lanjut dia, agak kebablasan dan kemungkinan pada perdagangan berikut akan bergerak turun karena pelaku akan melakukan konsolidasi lebih lanjut. "Kami memperkirakan pelaku pasar akan melakukan konsolidasi agar pergerakan rupiah tidak terus menguat lebih lanjut," ucapnya.
Ia mengatakan, rupiah untuk saat ini yang tepat berada di level Rp 11.000 per dollar AS karena pada posisi itu akan membuat antara eksportir dan importir berada dalam posisi yang agak berimbang. "Kami optimis pada perdagangan berikutnya akan muncul aksi ambil untung dalam upaya menekan rupiah untuk tidak berlanjut menguat," ucapnya.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar naik menjadi Rp 10.800/11.030 per dollar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 11.105/11.120 per dollar atau naik 305 poin.
Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga, di Jakarta, Selasa, menilai kenaikan rupiah hingga di bawah angka Rp 11.000 per dollar AS terlalu cepat karena akan menimbulkan kekhawatiran bagi para eksportir terhadap produk jualnya. "Karena kenaikan yang terlalu cepat bagi rupiah sangat tidak bagus bagi pergerakan rupiah lebih lanjut," ucapnya.
Menurut Edwin Sinaga yang juga Dirut PT Finan Corpindo Nusa, pergerakan rupiah terlalu besar dan cepat hal ini akan menimbulkan hal yang tidak baik apabila ada faktor negatif maka rupiah akan cepat merosot. "Rupiah yang tepat saat ini hanya sampai di level Rp 11.000 per dollar," ujarnya.
Kenaikan rupiah, lanjut dia, agak kebablasan dan kemungkinan pada perdagangan berikut akan bergerak turun karena pelaku akan melakukan konsolidasi lebih lanjut. "Kami memperkirakan pelaku pasar akan melakukan konsolidasi agar pergerakan rupiah tidak terus menguat lebih lanjut," ucapnya.
Ia mengatakan, rupiah untuk saat ini yang tepat berada di level Rp 11.000 per dollar AS karena pada posisi itu akan membuat antara eksportir dan importir berada dalam posisi yang agak berimbang. "Kami optimis pada perdagangan berikutnya akan muncul aksi ambil untung dalam upaya menekan rupiah untuk tidak berlanjut menguat," ucapnya.
08 April 2009
Rupiah Diramalkan Perkasa Di Akhir Tahun Ini

JAKARTA. Belakangan ini, nilai tukar rupiah makin bertenaga. Namun, kurs rupiah masih jauh dari kata pulih.
Jangankan menuju level Rp 9.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Posisi rupiah sekarang masih di bawah level akhir Desember 2008 di angka Rp 10.875 per dolar AS.
Pada akhir kuartal pertama 2009, rupiah melempem di angka Rp 11.700 per dolar AS. Berarti, selama tiga bulan pertama 2009, kurs rupiah melemah 7,59%. Di kuartal pertama 2009 ini pula, kurs rupiah juga sempat menyentuh level tertinggi Rp 12.100 per dolar AS pada Februari 2009.
Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alexander Sugandi menilai, potensi penguatan rupiah masih besar. Kuncinya adalah pemulihan ekonomi AS. "Kalau ekonomi AS membaik justru dolar melemah," ujarnya, kemarin (6/4).
Kalau resesi masih terjadi, investor masih akan menaruh dana mereka di tempat aman seperti US Treasury. Alhasil, dolar AS akan terus menguat terhadap banyak mata uang lain, termasuk rupiah.
Nah, pada kuartal kedua 2009 ini, Eric memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 11.300 per dolar AS. "Bahkan, ada kemungkinan penguatan rupiah bisa lebih tajam," kata Eric.
Faktor eksternal
Direktur Currency Management Group Farial Anwar juga memperkirakan, rupiah masih akan terus bergerak menguat. Pergerakan rupiah ini terutama terdorong pergerakan bursa global yang saat ini dalam tren menanjak.
Nah, pada kuartal kedua 2009 ini, Eric memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 11.300 per dolar AS. "Bahkan, ada kemungkinan penguatan rupiah bisa lebih tajam," kata Eric.
Faktor eksternal
Direktur Currency Management Group Farial Anwar juga memperkirakan, rupiah masih akan terus bergerak menguat. Pergerakan rupiah ini terutama terdorong pergerakan bursa global yang saat ini dalam tren menanjak.
Namun, kata Farial, faktor pemilihan umum (pemilu) juga akan menentukan arah rupiah. "Rupiah sampai akhir tahun ini akan tergantung hasil pemilu," ujarnya.
Untuk jangka pendek, Farial memprediksi, rupiah akan bergerak antara Rp 11.200 per dolar AS hingga Rp 11.450 per dolar AS.
Untuk jangka pendek, Farial memprediksi, rupiah akan bergerak antara Rp 11.200 per dolar AS hingga Rp 11.450 per dolar AS.
Sedangkan Eric menduga, pergerakan rupiah masih akan banyak terpengaruh faktor eksternal. Pada semester kedua 2009, ekonomi AS kemungkinan mulai membaik. Industri perbankan di negeri Uwak Sam ini sudah bisa mengucurkan kredit.
Suplai dolar AS di dunia pun bertambah dan investor mulai masuk ke negara berkembang. Eric meramal, di kuartal ketiga rupiah akan berada kisaran Rp 10.500 per dolar AS, dan di kuartal keempat bisa mendekati Rp 9.800 per dolar AS.
Suplai dolar AS di dunia pun bertambah dan investor mulai masuk ke negara berkembang. Eric meramal, di kuartal ketiga rupiah akan berada kisaran Rp 10.500 per dolar AS, dan di kuartal keempat bisa mendekati Rp 9.800 per dolar AS.
Wahyu Tri Rahmawati, Sholla Taufiq KONTAN
Langganan:
Postingan (Atom)