Rupiah Lanjutkan Penguatan Terbatas
Natascha dan Ahmad Munjin
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu (1/7) masih berpotensi melanjutkan penguatan. Namun, permintaan dolar AS yang masih besar akan menahan pergerakan rupiah lebih lanjut.
Pengamat pasar valas Bayu Aini memprediksi rupiah hari ini berpeluang menguat akibat tertekannya dolar AS. Namun pergerakan mata uang lokal ini masih cenderung terbatas karena permintaan dolar akhir bulan terutama korporat dan BUMN.
"Rupiah akan bergerak di level 10.100-10.300 per dolar AS,"
Menurut Bayu, dolar melemah akibat beredarnya spekulasi diversifikasi cadangan devisa China. Sebagai pemegang cadangan devisa terbesar, beralihnya Negari Tirai Bambu ini dari dolar AS akan menekan mata uang negara AS tersebut.
"Mata uang emerging market pun akan mendapat minat trading yang tinggi dari investor akibat munculnya risk apetite," katanya.
Ia menuturkan, para spekulan mengeluarkan isu diversifikasi setiap kali dolar menguat untuk menekan dolar. Selain itu, pelemahan dolar juga dipicu kondisi ekonomi AS yang masih underpressure.
"Hal ini membuat nilai tukar mata uang AS kehilangan poin dan terdepresiasi terhadap mata uang lain," paparnya.
Sementara itu, kondisi market masih volatile menunggu rilis data kenaikan tenaga kerja AS. Pasar berekpektasi, data ini masih memburuk dan akan menekan pergerakan dolar AS. Ini berarti, rencana The Fed menaikkan suku bunga acuannya tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Frans Darwin Sinurat, analis valas dari Bank Century, memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak menguat. Hal ini terjadi seiring ekspektasi terkendalinya inflasi Juni 2009 di level 0,3%.
Menurutnya, bila inflasi terkendali, BI rate berpeluang turun. Namun jika inflasi tinggi dan suku bunga acuan belum bisa berubah, rupiah berpeluang melemah ke level 10.250.
"Namun saya yakin rupiah akan menguat ke level 10.150. Kalaupun melemah tidak akan melampaui 10.250,”.
Ia menuturkan, pelaku pasar masih wait and see terhadap pilpres. Akibatnya, pergerakan rupiah sejak kemarin tidak terlalu lebar antara 10.200 hingga 10.300 per dolar AS.
Menurutnya, rupiah berpeluang menguat pada pilpres 8 Juli, terutama bila pesta demokrasi ini berjalan aman dan lancar." Kalau semuanya berjalan aman dan mulus, rupiah bisa menembus level di bawah 10 ribu sangat terbuka lebar dan investor percaya untuk berinvestasi ke Indonesia," imbuhnya.
Kurs rupiah di pasar spot valas antarbank Jakarta, Selasa (30/6) menguat 80 poin terhadap dolar AS menjadi 10.205. Demikian pula nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing lainnya. Rupiah terhadap dolar Singapura menguat ke Rp7.063,34, atas dolar Hong Kong naik menjadi Rp1.318,03, terhadap dolar Australia melemah ke Rp8.303,26 dan atas Euro ditutup menguat ke level Rp14.426,13.
Sementara itu mata uang kawasan mendominasi penguatan terhadap dolar AS. Hanya dua mata uang yang yang melemah. Dolar Australia turun 0,54% menjadi 0.812 dan dolar New Zealand yang terkoreksi 0,22% terhadap dolar AS ke level 0.652.
Selebihnya mata uang kawasan menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang naik 0,50% ke angka 95.577, dolar Hong Kong terangkat 0,0019% ke posisi 7.750, dolar Singapura terapresiasi 0,28% menjadi 1.447, dolar Taiwan terdongkrak 0,37% ke angka 32.812, won Korsel merangkak naik 0,94% ke level 1.273 per dolar AS.
Begitu juga dengan peso Filipina yang menanjak 0,37% ke posisi 48.120, rupee India merambat naik 0,33% menjadi 47.945, yuan China menguat 0,033% ke angka 6.831, ringgit Malaysia melambung 0,63% ke posisi 3.518, dan baht Thailand terkerek naik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar