29 Juni 2009

Regional Menguat, Rupiah Ikutan
Rupiah sampai penutupan sore hari nanti cenderung bergerak di kisaran level 10.230-10.300.
Senin, 29 Juni 2009, 09:01 WIB


Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.30 WIB menunjukkan penguatannya kembali terhadap dolar Amerika Serikat (US$), karena dibuka di kisaran level 10.230-10.350/US$.Pada penutupan Jumat, 26 Juni 2009, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu tutup pada kisaran 10.290 per dolar AS. Sedangkan data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia, rupiah bercokol di level 10.130/US$.

Menurut Bayu Fadjar Aini dealer valas sebuah bank swasta ternama Jakarta, penguatan sebagian besar mata uang regional terhadap dolar AS seperti eur Eropa, gbp Inggris, dolar Australia dan Singapura, serta bath Thailand disinyalir menjadi pemicu penguatan rupiah pagi ini."Namun, saat ini rupiah berada di kisaran level 10.260-10.270/US$," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 08.30 WIB, berada di posisi 10.215 per dolar AS.Bayu memperkirakan, mata uang rupiah pada siang sampai penutupan sore hari nanti cenderung bergerak di kisaran level 10.230-10.300/US$. Sebab, meski penguatan regional menjadi sentimen positif tapi masih tingginya permintaan korporasi terhadap dolar bisa melemahnya rupiah. "Biasa, akhir bulan permintaan naik," ujarnya.

Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik meningkat menjadi Rp 29,91 triliun dibandingkan posisi transaksi akhir pekan lalu di Rp 27,01 triliun.Namun, data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo mencapai Rp 24,49 triliun, atau turun dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp 32,98 triliun.Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat menurun menjadi Rp 1,5 triliun dari transaksi akhir kemarin yang sebesar Rp 1,72 triliun.

Harga Minyak Naik Rupiah Bakal Tertekan

Minyak Berpotensi Tekan Rupiah
Natascha & Ahmad Munjin

Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin (29/6) ada peluang berbalik arah menguat. Namun, naiknya harga komoditas minyak mentah akan menahan pergerakan mata uang lokal ini.
Analis valas Tony Mariano mengatakan, potensi penguatan rupiah masih terbuka. Namun, pergerakan rupiah terhambat penguatan harga minyak mentah ke level US$ 71 per barel . “Rupiah akan bergerak di kisaran 10.150-10.200 per dolar AS,” katanya.

Rupiah pada perdagangan kemarin sempat menguat ke level 10.100 per dolar AS, seiring koreksi dolar AS terhadap mata uang utama dunia. Hal ini terjadi terutama setelah euro dan poundsterling menguat serta positifnya bursa Wall Street didukung data pertumbuhan ekonomi yang membaik.

Tony menuturkan, minimnya sentimen positif di pasar, ditambah koreksi bursa AS, akan membuat rupiah bergerak naik turun di kisaran terbatas. Belum ada indikasi kuat The Fed akan menaikkan suku bunganya, sehingga dolar hanya akan keluar masuk dijadikan tempat parkir investasi. “Jadi setelah investor profit taking dari euro, akan masuk ke dolar, demikia sebaliknya,” ulasnya.

Adapun faktor dari dalam negeri tidak banyak mempengaruhi pergerakan rupiah. Hal ini karena investor masih wait and see mencermati pilpres. Namun, pertumbuhan ekonomi positif, inflasi yang terkontrol serta kebutuhan dolar domestik yang tidak terlalu banyak, membuka peluang rupiah menguat lebih lanjut. “Potensi upside rupiah masih besar,” imbuhnya.

Sedangkan Ricardo Simatupang, analis valas dari Bank Panin memprediksikan pergerakan rupiah hari ini akan relatif stabil cenderung menguat hingga tembus ke atas level 10.300 per dolar AS. ”Kisaran rupiah yang cukup realistis adalah 10.200-10.300 per dolar AS,” jelasnya.
Ia melanjutkan, menjelang pemilihan presiden 2009 akhir pekan ini, rupiah berpeluang menguat. Pasalnya, biasanya minat para pemilih sudah mulai mengerucut. Kalau memang kelihatannya posisi incumbent SBY lebih kuat, rupiah masih bisa menguat.

“Namun demikian, untuk hari ini cenderung akan stabil terlebih dahulu,” paparnya. Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (26/6) melemah 35 poin terhadap dolar AS menjadi 10.285. [E2]

26 Juni 2009

Rupiah Akhir Pekan Dua arah
Natascha & Ahmad Munjin

Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat (26/6) akan bergerak dua arah. Perkiraan penguatan dolar AS akan berusaha diimbangi dengan ekspektasi menguatnya indeks saham.
Pengamat valas Rosady TA Montol mengatakan, rupiah hari ini akan bergerak sideways. Mata uang lokal ini berpotensi tertekan atas ekspektasi pembalikan dolar AS. Namun, prediksi penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menahan koreksi rupiah.
“Rupiah masih berada dalam range bound (bolak-balik) di kisaran 10.200-10.350 per dolar AS,” katanya.

Pada perdagangan kemarin, rupiah menguat akibat koreksi dolar AS. Namun, ia menilai, pelemahan ini dipicu profit taking investor setelah mata uang AS ini menguat cukup tajam, selain karena keputusan Bank Sentral AS mempertahankan bunga The Fed di level 0,25%. “Keputusan suku bunga ini membuat likuiditas dolar membanjir, sehingga dolar pun tertekan,” jelasnya.

Rosady menuturkan, ada sedikit pemicu penguatan rupiah dari lelang Surat Utang Negara (SUN) yang ditawarkan dengan yield tinggi. Menurutnya, penjualan SUN mengindikasikan adanya penyerapan likuiditas mata uang lokal di pasar.
Ada over subscribed yang diserap sebanyak Rp 2,2 triliun, dari penawaran yang masuk sebanyak Rp 6 triliun. “Hal ini berlanjut pada surutnya laju pelemahan rupiah,” imbuhnya.

Namun, masih ada keraguan apakah penawar berasal dari foreign fund atau peralihan dari pasar saham. Hal ini mengingat konversi dari dolar ke rupiah untuk membeli SUN tidak menimbulkan penguatan rupiah yang signifikan. “Kalau beli SUN pakai rupiah, dampaknya sangat kecil,” tambahnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, bahwa BI akan mengawal rupiah di level psikologis 10.600. Hal ini terlihat dari pergerakan rupiah yang menguat lagi ketika mendekati level 10.600 per dolar AS. “Hal ini menimbulkan kepercayaan diri pasar sehingga berani berinvestasi,” katanya.

Ariston Tjendra, analis valuta asing dari Monex Investindo Futures memprediksikan rupiah hari ini akan melanjutkan penguatan. Terapresiasinya mata uang lokal ini seiring potensi penguatan bursa regional “Rupiah akan berada pada kisaran 10.300 hingga 10.100,” ulasnya.
Menurutnya, pergerakan rupiah cenderung menguat ke arah 10.100 per dolar AS karena level 10.400 merupakan level yang tidak cukup kuat untuk bertahan. “Selama dua hari terakhir level itu dicoba tapi tidak cukup kuat menahan pelemahan rupiah lebih lanjut,” ujarnya.

Kendati demikian, penguatan rupiah masih akan tertahan besarnya permintaan dolar AS oleh korporasi. Karena itu, lanjutnya, jika akhir pekan ini rupiah menyentuh level 10.100, maka pembelian dolar akan kembali marak hingga rupiah melemah. ”Jadi, rupiah kemungkinan ditutup pada level 10.200,” pungkasnya.

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (25/6) menguat 140 poin terhadap dolar AS menjadi 10.250. Demikian pula nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing lainnya. Rupiah terhadap dolar Singapura naik ke 7.055,15, atas dolar Hong Kong naik menjadi 1.327,08, terhadap dolar Australia menguat ke 8.200,75 dan atas euro ditutup menguat ke 14.341,40. [E2]

Rupiah Menguat Menuju 10.000

Rupiah Menguat Dekati 10.000/US$
Mata uang lokal tersebut pada siang sampai penutupan sore hari nanti cenderung menguat.
Jum'at, 26 Juni 2009, 08:38 WIB

Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.10 WIB kembali menunjukkan penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat (US$), karena sempat mendekati level 10.000/US$.Pada penutupan Kamis, 23 Juni 2009, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu tutup pada kisaran 10.260-10.292 per dolar AS. Sedangkan data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia, rupiah bercokol di level 10.292/US$.

Menurut Tony Maryano, research valas PT Integral Investama Futures, pergerakan dolar AS yang tidak stabil dan cenderung melemah terhadap sebagian besar mata uang regional seperti yen Jepang, dolar Singapura, peso Philipina, dan bath Thailand dinilai menjadi pemicu penguatan rupiah pagi ini."Rupiah saat dibuka sempat mendekati level 10.000, karena bercokol di 10.085/US$," .

Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 08.10 WIB, berada di posisi 10.225 per dolar AS.Tony memperkirakan, pergerakan positif indeks Dow Jones dan bursa Asia yang diprediksi akan diikuti indeks domestik bakal mendorong mata uang rupiah pada siang sampai penutupan sore hari nanti cenderung menguat di kisaran level 10.150-10.250/US$.

Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik menurun menjadi Rp 28,14 triliun dibandingkan posisi transaksi kemarin di Rp 64,68 triliun.Data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo juga mencapai Rp 32,98 triliun, atau turun dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp 65,21 triliun.

Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat meningkat menjadi Rp 1,5 triliun dari transaksi akhir kemarin yang sebesar Rp 1,42 triliun.

25 Juni 2009

Rupiah Terangkat

Rupiah Terangkat oleh Rally di BEI dan Sentimen Bullish Regional
Singapura, Rabu

Rupiah dan won menguat di tengah pelemahan dolar di pasar global dalam mengantisipasi rapat Komite Pasar Terbuka Fed yang diperkirakan tidak akan mengisyaratkan pengetatan moneter.
Valuta Asia lainnya secara umum menguat, didukung penguatan bursa saham regional.
Won naik hingga 1,275,8 per dolar di tengah ramainya investor memburu saham lokal.
Analis dari Standard Chartered memperkirakan bahwa mata uang Korea Selatan ini akan naik hingga 1.170 per dolar dalam tiga bulan mendatang.

Won telah mengalami konsolidasi dalam pekan-pekan terakhir setelah reli tajam sejak awal Maret, tapi analis mengatakan bahwa secara teknis valuta tersebut menunjukkan tren penguatan ke depan.

Rupiah sempat jatuh hingga 10.510 pada perdagangan pagi, namun kemudian memulih bersamaan dengan pelemahan dolar di berbagai pasar.
Pada awal perdagangan, rupiah dibuka 10.360 per dolar AS.

“Rupiah menguat karena profit-taking pada posisi long dolar,” kata pedagang di Jakarta.
Pada pukul 10.00 WIB, rupiah tercatat 10.425.
Relative Strength Index 14 hari menunjukkan dolar telah mengalami overbought setelah rupiah jatuh 5% sejak 5 Juni lalu.

Pada tengah hari, rupiah diperdagangkan 10.380.
Hingga kini, rupiah masih menjadi valuta berkinerja terbaik di Asia dengan mencatat penguatan 6% sepanjang tahun ini.
Sepanjang sore, rupiah diperdagangkan pada kisaran 10.340 - 10.380.
Unit juga mendapat dukungan dari lantai bursa yang menguat paling fantastis dibandingkan bursa-bursa regional lainnya
HSG ditutup melambung 81,289 poin (4,25%) ke level 1.995,674.

Rupiah ditutup 10.330 per dolar AS Rabu, naik dari 10.350 Selasa.
Kurs terakhir berbagai mata uang Asia terhadap dolar AS, tercatat sebagai berikut:Dolar Singapura : 1,4532 per dolar AS, naik dari 1,4561Dolar Taiwan : 32,900, naik dari 32,905Won Korea Selatan : 1.283,10, naik dari 1.290,50Baht Thailand : 34,10, naik dari 34,13Peso Filipina : 48,11, naik dari 48,37Rupee India : 48,47, naik dari 48,64Ringgit Malaysia : 3,5310, naik dari 3,5450Yuan China : 6,8327, naik dari 6,8346.

Di Tokio, dolar menguat terhadap yen seiring dengan meningkatnya minat pada aset berisiko yang ditandai dengan penguatan instrumen beresiko.
Dealer mengatakan bahwa pelaku pasar menutup posisi short atas dolar di tengah ramainya pembicaraan soal beberapa investment trust yang akan diluncurkan hari ini, yang diperkirakan akan menarik banyak dana untuk investasi di luar negeri.
Namun seorang trader mengatakan bahwa aliran dana untuk investasi tersebut kemungkinan baru muncul pada saat dibukanya pasar di London, bukan saat perdagangan Asia.
Yen juga tertekan oleh laporan anjloknya ekspor Jepang, yang akan mendorong mengalirnya dana ke luar negeri.

Indeks Nikkei naik 40,71 poin (0,43%) dan ditutup pada level 9.590,32.
Dolar AS terakhir tercatat 95,65 yen, turun dari 95,22 yen sebelumnya.
Di London, euro naik atas dolar setelah sempat jatuh karena kuatnya permintaan dana murah satu tahun yang mulai ditawarkan European Central Bank untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Bank sentral Eropa itu akan memberi pinjaman lunak sebesar $612,8 miliar dalam operasi refinancing yang menandai penyuntikan likuiditas terbesar ke pasar.
Dolar meroket atas Swiss franc setelah Swiss National Bank dilaporkan intervensi dengan menjual franc dan membeli dolar.
Investor menunggu hasil rapat Fed malam ini yang diperkirakan akan meredupkan ekspektasi kenaikan suku bunga.
Pasar juga akan mencermati apakah Fed akan terus melanjutkan program pembelian surat utang yang dimaksudkan untuk menekan suku bunga jangka yagn lebih panjang.
Kurs dolar AS terhadap valuta-valuta utama lainnya dapat dicatat sebagai berikut:Yen Jepang: 95,15, turun dari 95,21Franc Swiss: 1,0907, naik dari 1,0667Dolar Kanada: 1,1437, turun dari 1,1496Sterling terhadap dolar AS: 1,6577, naik dari 1,6453Euro terhadap dolar AS: 1,3926, naik dari 1,3865.

HARGA EMAS
Di Comex New York, harga naik pada pembukaan Rabu.
Kontrak Agustus diperdagangkan pada $928,80 per ounce, menguat $4,50 dari penutupan sebelumnya.
Harga spot pada jam 13.05 GMT (20.05 WIB) Rabu tercatat $928,20, diban dingkan dengan $924,40 sehari sebelumya.

Di London, emas naik melampaui $930 dan terus menunjukkan tren penguatan seiring dengan berlanjutnya kemerosotoan dolar terhadap berbagai mata uang.
Analis mengatakan bahwa short-covering kemungkinan akan membuat emas semakin kuat, sementara ketidakpastian terhadap fase pemulihan ekonomi global juga mendukung peran emas sebagai hedge.
Faktor negatif yang dapat menekan emas adalah meredanya ketakutan terhadap inflasi setelah IMF menyatakan bahwanaiknya minyak baru-baru ini lebih disebabkan spekulasi ketimbang peningkatan permintaan.

Pada siang hari, harga emas tercatat $926,65 per ounce, menguat dari $920,75 sebelumya.
Harga perak tercatat $13,93 per ounce, naik 11 sen dari sebelumnya
Di Asia, harga bertahan di atas $920 di tengah pelaku pasar yang banyak menahan diri sambil menunggu keputusan penting kebijakan moneter AS hari ini.
Emas berhasil terangkat dari $912,90 seiring dengan tertekannya dolar, penggerak utama pasar, akibat menipisnya ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga.
Spot di Jepang tercatat $924,85 per ounce, turun 30 sen dari penutupan di New York sebelumnya.
Logam mulia ini diperkirakan diperdagangkan pada kisaran sempit sampai terbitnya keputusan Fed.
“Fundamental belum berubah, yaitu nasib emas terkait erat dengan pergerakan dolar AS,” kata Koji Suzuki dari SBI Futures.

Para spekulan melepas posisi long dan meredanya kekhawtiran atas inflasi telah mengakibatkan emas tertekan sejak harga tertinggi dalam tiga bulan terakhir yang terjadi awal Juni lalu.
Di Tokio, kontrak benchmark Desember 2009 untuk sesi sore tercatat tercatat 2.804,00 yen per gram, turun 87 yen dari sebelumnya.
Di Hong Kong, harga emas ditutup $927,00 per ounce, naik dari $919,40 Selasa. (RM/AP/AFP/dtc/My)
Rupiah Lanjutkan Penguatan
Masuknya dana-dana asing dan kondisi mata uang global menyuntik kekuatan bagi rupiah.
Kamis, 25 Juni 2009, 09:23 WIB
Umi Kalsum

Di tengah melemahnya mata uang Euro terhadap US$, pergerakan mata uang rupiah masih stabil. Mata uang ini bahkan memiliki peluang untuk terus menguat.Kamis 25 Juni 2009 pagi, mata uang ini di pasar spot antarbank Jakarta menguat ke posisi Rp 10.300-Rp 10.350/US$. Sementara pada indeks transaksi mata uang Bloomberg, rupiah pukul 09.17 WIB berada di Rp 10.350/US$.Meski tidak drastis, penguatan diprediksi masih bisa terus terjadi hingga akhir pekan ini."Memang Euro tertekan dan mata uang lain di kawasan bergerak beragam. Tapi di sisi lain, di dalam negeri tekanan terhadap rupiah mulai berkurang. Masuknya asing stok dolar bertambah, karena mereka kan membutuhkan rupiah untuk masuk ke pasar saham. Mau nggak mau mereka harus jual dolarnya," kata Frans Darwin Sinurat dari Bank Century.Apalagi tekanan akibat permintaan US$ dari kalangan korporasi sudah mulai berkurang. "Biasanya korporasi mencari dolar menjelang akhir bulan, jadi kalau sudah masuk akhir bulan seperti ini permintaan mereka justru berkurang," kata dia.Frans memprediksi rupiah masih akan terus menguat apalagi jika pemilihan presiden berjalan aman. "Bagi asing dan pasar bukan soal siapa pemimpinnya, tapi aman atau tidak. Kalau Pilpres berjalan aman, rupiah bisa sedikit menguat. Bukan hal mustahil rupiah bisa mendekati Rp 10.000," kata dia.

Rupiah Menguat lagi

Rupiah Ikuti The Fed, BI Siaga
Natascha & Ahmad Munjin

Keputusan The Fed akan mendominasi pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (25/6). Namun, intervensi yang dilakukan BI dapat menjaga volatilitas rupiah dari pergerakannya yang tajam.

Analis Monex Investindo Aditya Setia Wibawa mengatakan, di tengah minimnya sentimen dari dalam negeri, pergerakan rupiah akan didominasi faktor eksternal, yaitu keputusan The Fed dalam FOMC meeting atas suku bunga acuannya tadi malam.
“Rupiah akan mengarah 10.600 per dolar AS, bahkan kalau indeks saham bereaksi hebat, rupiah dapat melemah ke 11.000,” katanya Rabu (24/6) malam.
Menurutnya, rupiah pada perdagangan kemarin ditutup menguat terbatas akibat banyak investor yang menahan langkahnya. Para pelaku pasar masih wait and see menanti keputusan bank sentral AS itu.

Intervensi Bank Indonesia terhadap rupiah pun sangat terbatas, mengingat BI tidak bisa menahan gelombang capital outflow dari pasar domestik. Menurutnya, yang bisa dilakukan bank sentral tersebut adalah menjaga fluktuasi rupiah agar tidak terlalu lebar.

Sementara analis valas Bank Rakyat Indonesia Rakhmat Wibisono menjelaskan, peluang apresiasi rupiah terbuka seiring berlanjutnya penguatan euro terhadap dolar AS. “Sehingga, rupiah akan bergerak pada kisaran 10.350 hingga 10.450,” katanya.

Menurutnya, level resistan rupiah adalah 10.450 per dolar AS, namun rupiah cenderung bergerak ke arah 10.350. Hal ini didukung capital inflow di pasar domestik, menyusul penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin sebesar 4,25%. “Sementara itu, permintaan korporasi terhadap dolar AS dinilainya masih berjalan normal sehingga tidak terlalu memberikan tekanan terhadap rupiah,” pungkasnya.

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (24/6) menguat 60 poin terhadap dolar AS ke level 10.390. Demikian pula nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing lainnya. Rupiah terhadap dolar Singapura naik ke 7.144,33, atas dolar Hongkong naik menjadi 1.339,96 , dan atas dolar Australia menguat ke 8.309,56. [E2]

24 Juni 2009

Regional Menguat, Pelemahan Rupiah Mereda
Mata uang lokal tersebut pada siang sampai penutupan sore hari nanti cenderung menguat.
Rabu, 24 Juni

Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.30 WIB kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (US$), karena berada di kisaran level 10.400-10.500/US$.Pada penutupan Selasa, 23 Juni 2009, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu tutup pada kisaran 10.535-10.555 per dolar AS. Sedangkan data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia, rupiah bercokol di level 10.438/US$.

Menurut Iwan Ridwan, dealer valas PT Bank CIMB Niaga Tbk, penguatan sebagian besar mata uang regional terhadap dolar AS seperti eur Eropa, gbp Enggris, dolar Singapura, dan bath Thailand disinyalir menjadi katalis penguatan rupiah pagi ini."Rupiah sampai saat ini masih menguat," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 24 Juni 2009.

Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 08.30 WIB, berada di posisi 10.480 per dolar AS.Dia mengakui, selain pergerakan positif mata uang regional terhadap dolar AS, adanya aksi Bank Indonesia yang terus menjaga tingginya permintaan korporasi menjelang akhir bulan ini terhadap dolar AS juga menjadi pemicu menguatnya rupiah.Iwan memperkirakan, mata uang lokal tersebut pada siang sampai penutupan sore hari nanti cenderung menguat di kisaran level 10.400-10.550/US$.

Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik meningkat menjadi Rp 26,29 triliun dibandingkan posisi transaksi kemarin di Rp 22,56 triliun.Data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo juga mencapai Rp 23,28 triliun, atau naik dibandingkan perdagangan sebelumnya di level Rp 21,46 triliun.Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat menurun menjadi Rp 1,5 triliun dari transaksi akhir kemarin yang sebesar Rp 2,26 triliun.

Rupiah Kembali Menguat

Rupiah Konsolidasi Cukup Panjang
Natascha & Ahmad Munjin

Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu (24/6) diperkirakan sideways. Penguatan dolar AS atas tingginya permintaan masih masih menekan rupiah, namun capital inflow akan menahan koreksi mata uang lokal ini lebih dalam.

Research analyst pada bank BUMN M Kodrat Muis mengatakan, ada kecenderungan pelaku pasar masih memburu aset safe haven, sehingga rupiah akan melemah. Namun, potensi penguatan rupiah juga terbuka dikendalikan aliran dana masuk. “Rupiah hari ni akan bergerak di level 10.000-10.500 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (23/6) malam.

Rupiah sebelumnya sempat menyentuh angka 9.900 per dolar AS, kemudian melemah lagi menjauhi angka 10 ribu. Hal ini mengkonfirmasi bahwa level ini bukan posisi yang nyaman bagi pasar.
Namun, rupiah kini berada dalam periode konsolidasi cukup panjang dan hal ini akan berlangsung cukup lama, yaitu hingga Oktober. “Investor sudah merasa nyaman pada posisi ini. Ekuilibrium baru untuk rupiah di kisaran 10 ribu hingga 10.500 per dolar AS membuat rupiah bisa bertahan. Karena secara sentimen, ada tarik menarik antar spekulan,” katanya.
Menurut Kodrat, arus penarikan dana dari aset-aset di emerging market, termasuk rupiah menuju safe haven, tidak akan membuat mata uang RI itu goyah. Pasalnya dana panas di Indonesia hanya tinggal 50%. “Capital outflow tidak perlu dikhawatirkan karena tidak memberi tekanan pada rupiah,” ungkapnya.
Ia menilai, kondisi fundamental Indonesia masih mendukung rupiah meskipun dampak pemburukan ekonomi global tidak bisa dihindari, mengingat sektor ekspor dalam negeri sudah terinfeksi.

Kodrat menuturkan, para hedge fund saat ini masih tertarik berinvestasi di pasar domestik kendati suku bunga berada dalam trend penunan. “Karena disparitas dengan suku bunga The Fed masih cukup menarik ketimbang negara lain,” imbuhnya.
Aspek lainnya berasal dari inflasi Juni yang tidak menekan rupiah. Menurutnya, inflasi kali ini akan turun melebihi estimasi, mengingat tidak adanya efek harga BBM seperti Mei tahun lalu. Ia pun memprediksikan, inflasi akan mencapai angka 5% secara year on year.
“Dengan BI rate di level 7%, maka real interest ratenya sekitar 2%. BI ada room untuk saving modal dan menambah cadangan devisa untuk stand by loan sehingga menjaga stabilitas rupiah,” paparnya.

Menurutnya, rupiah masih akan konsolidasi untuk jangka menengah panjang. Hal ini terjadi selama rupiah dijaga supaya tidak tembus ke level psikologis 10.650. Posisi ini merupakan level resistan kuat yang tidak tertembus sejak April, dimana pasar akan jual dolar sebelumn menyentuh angka 10.500.
“BI juga akan standby di level 10.500 per dolar AS, dan menghindari rupiah melemah ke level 10.650 dengan amunisi penuh,” ungkapnya.

Frans Darwin Sinurat, analis valas Bank Century memprediksikan rupiah masih akan bergerak sideways. Meningkatnya permintaan korporasi akan dolar AS di akhir bulan akan menekan rupiah, namun pelemahan ini terbatas karena Bank Indonesia terus mengintervensi pasar.
“Bahkan, akibat intervensi BI itu rupiah bepeluang menguat ke arah 10.400. Kalaupun melemah akan kembali ke level penutupan kemarin pada leevel 10.450,” jelasnya.

Untuk jangka pendek, lanjutnya, pelaku pasar cenderung memegang dolar AS sehingga rupiah tertekan. Hal ini mengingat adanya spekulasi tentang kondisi ekonomi politik menjelang pelaksanaan pilpres mendatang.
”Kalau pilpres berjalan aman pasti rupiah akan kembali menguat,” ujarnya. “Apalagi kebutuhan dolar di market telah disuplai oleh Bank Indonesia sehingga mata uang RI itu tidak melemah tajam.”

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (23/6) melemah 18 poin terhadap dolar AS menjadi 10.450. [E2]

23 Juni 2009

TERTEKAN DOLAR,RUPIAH MELEMAH

Tertekan Dolar, Rupiah Melemah ke 10.550/US$
Selain menguatnya dolar, pelemahan juga akibat tertekannya indeks saham di Bursa
.
Selasa, 23 Juni 2009, 09:21 WIB
Hadi Suprapto

Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank perdagangan Selasa 23 Juni 2009 melemah hingga 200 poin. Rupiah akhirnya kembali berada pada posisi 10.550/US$ atau melemah 1,93 persen.Demikian seperti dikutip dalam transaksi di laman Bloomberg. Sedangkan kurs tengah mata uang rupiah Bank Indonesia pagi ini berada pada level 10.375/US$.

Anjloknya rupiah merupakan imbas penguatan dolar terhadap sejumlah mata uang dunia. Pada pukul 09.05 WIB, mata uang euro melemah 0,09 persen ke US$ 1,385 dan poundsterling Inggris juga melemah 0,26 persen ke US$ 1,630.Dolar Singapura melemah 0,11 persen ke 1,461/US$, dolar Australia juga melemah 0,19 persen ke US$ 0,784, dolar Hong Kong melemah 0,001 persen ke US$ 7,750. Sedangkan yen Jepang menguat 0,49 persen ke US$ 95,392.

Selain menguatnya dolar, pelemahan rupiah juga akibat tertekannya indeks saham di Bursa Efek Indonesia. Dalam beberapa hari terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah.Pada transaksi Senin kemarin, misalnya, indeks berakhir negatif 15,44 poin atau 0,78 persen ke posisi 1.975,03, dibandingkan dengan perdagangan akhir pekan lalu.

Proyeksi likuiditas Bank Indonesia hari ini, pada pukul 08.30, menunjukkan likuiditas di pasar domestik naik dari Rp 21,48 triliun pada pada perdagangan kemarin menjadi Rp 21,55 triliun. Instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo mencapai Rp 21,46 triliun, naik dibandingkan dengan perdagangan kemarin, Rp 18,54 triliun. Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat turun menjadi Rp 1,50 triliun dari transaksi sebelumnya Rp 2,96 triliun.
‘Safe Haven’ Diburu, Rupiah Tertekan
Natascha & Ahmad Munjin

Nilai tukar rupiah pada Selasa (23/6) berpotensi menguat, meskipun kecenderungan koreksi lebih besar. Hal ini dipicu menguatnya dolar AS, serta meningkatnya kekhawatiran pemburukan ekonomi yang menyebabkan diburunya aset safe haven.

Pengamat pasar valas Andri Zacharias mengatakan, peluang rupiah hari ini untuk menguat masih terbuka. Namun potensi koreksi mata uang lokal ini lebih banyak akibat sentimen global. “Rupiah akan tertekan di level 10.250-10.600 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (22/6) malam.

Pada perdagangan kemarin, mata uang dolar AS menguat sehingga menekan rupiah dan mata uang regional lainnya. Penguatan dolar ini dipicu downgrade pertumbuhan global Bank Dunia serta jelang pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) sehingga investor keluar posisi dari aset berimbal hasil tinggi. “Pilihannya adalah ke mata uang AS atau profit taking,” ujarnya.

Andri melanjutkan, pertumbuhan yang terlalu cepat dan trend pengangguran AS yang masih tinggi, menyebabkan pasar mencari aset safe haven. Ada spekulasi bahwa dana-dana itu keluar dari pasar saham emerging market dan kawasan Eropa serta beralih ke dolar.
“Namun, di sisi lain, ada spekulasi ekonomi AS pulih lebih cepat, sehingga ada kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunganya,” jelasnya. Di tengah ketidakpastian ini, lanjutnya, pelaku pasar memillih keluar dari posisi valasnya dan beralih ke US treasury yang ditawarkan pekan ini.

Apalagi trend pergerakan dolar yang sebenarnya melemah, ditambah suku bunga yang terendah, menjadikan dolar tidak menarik. “Sehingga orang mencari safe haven lain yaitu US treasury,” paparnya.

Dari dalam negeri, aksi pemerintah Rabu (24/6) besok menerbitkan Surat Utang Negara (SUN), dinilai tidak berarti banyak bagi penguatan rupiah. Pasalnya, penerbitan SUN bersamaan dengan penawaran US treasury. Dengan perbandingan tenor yang sama 5-10 tahun, US treasury menawarkan yield 3-4%, lebih rendah dari SUN yang sebesar 8%.
Namun, ekspektasi kekhawatiran pemburukan ekonomi masih berlangsung, sehingga pasar cenderung memilih US treasury ketimbang SUN. “Jadi, hanya sisa-sisa dana yang akan masuk ke SUN Indonesia,” ulasnya.

Hal senada diungkapkan pengamat pasar uang David Sumual yang memprediksikan rupiah hari ini masih melanjutkan pelemahan akibat menguatnya dolar AS. Namun koreksi ini terbatas dan cenderung stabil pada level 10.400-an. “Kisaran pergerakan rupiah masih berada di 10.300 hingga 10.500 per dolar AS,” ungkapnya.

Menurutnya, trend global saat ini menunjukkan dolar AS sedang menguat, menyusul keluarnya data-data ekonomi AS yang kembali mengkhawatirkan. Seperti naiknya data pengangguran AS dan data penjualan rumah baru di AS yang menunjukkan penurunan.
Selain itu data inflasi AS April yang tumbuh negatif alias deflasi 0,7% dari Mei 1,3% (year on year). Hal ini menandakan ekonomi AS belum menggeliat. “Akibatnya, ada kekhawatiran di market apakah benar ekonomi pulih akhir tahun ini atau awal tahun depan,” tuturnya.

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (22/6) melemah 52 poin terhadap dolar AS menjadi 10.432. Demikian nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing lainnya. Rupiah terhadap dolar Singapura turun ke 7.187,91, atas dolar Hongkong turun menjadi 1.352,83, terhadap dolar Australia menguat ke 8.346,06 dan atas euro ditutup melemah ke level 14.510,72. [E2]

Utang Korporasi Picu Koreksi Rupiah

Utang Korporasi Picu Koreksi Rupiah
Ahmad Munjin

Jatuhnya indeks saham menginfeksi pasar valas sehingga rupiah berakhir melemah awal pekan ini. Pemicunya adalah utang korporasi yang jatuh tempo pada Juni serta trend penguatan dolar AS sebagai aksi safe haven.

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (22/6) melemah 52 poin terhadap dolar AS menjadi 10.432, dibandingkan posisi akhir pekan lalu di level 10.380. Berdasarkan data Bloomberg pukul 17.00 WIB, rupiah melemah 40 poin (0,38%) ke angka 10.350 per dolar AS.
Pengamat pasar uang David Sumual mengatakan, pelemahan rupiah terutama dipicu banyaknya utang korporasi yang jatuh tempo dan kebutuhan rutin korporasi terhadap dolar AS di akhir bulan. Akibatnya, permintaan terhadap mata uang asing terutama dolar AS sangat kuat. “Itulah penggerak rupiah hingga saat ini melemah ke level 10.432,” papar David, ketika dihubungi INILAH.COM , di Jakarta, Senin (22/6).

Koreksi rupiah juga terjadi akibat penguatan dolar AS yang signifikan sejak awal pekan lalu. Apresiasi terhadap dolar AS ini dialami pula terhadap mata uang regional lainnya terdorong pelemahan harga minyak dunia yang kembali ke level US$ 69 per barel.
Menurutnya, turunnya harga minyak ini mengindikasikan merosotnya permintaan komoditas. Pelaku pasar meragukan apakah ekonomi dunia terutama AS akan pulih. ”Pada saat yang sama, data-data ekonomi yang akhir-akhir ini dirilis di AS, menunjukkan ekonomi Amerika kembali mengkhawatirkan,” ujarnya.

Data-data negatif itu antara lain, naiknya data pengangguran AS, serta inflasi Mei yang negatif alias deflasi 1,3% dari bulan sebelumnya deflasi 0,7%. Ini menunjukkan ekonomi AS tidak bergeliat. Hal itu diperparah data penjualan rumah baru di AS yang merosot.
Perlambatan ekonomi memicu investor untuk memegang dolar. “Sementara masyarakat AS enggan membelanjakan uang mereka sehingga likuiditas dolar di pasar menjadi ketat. Itu akibatnya, dolar menguat,” tukasnya.
Namun David menuturkan, meski melemah, posisi rupiah masih berada dalam koridor (range) fundamentalnya di antara 10.000 hinggga 10.500 per dolar AS. Ahasil, pergerakan rupiah sebenarnya masih datar-datar saja.
“Jika terjadi capital fligt baik inflow maupun out flow dari capital portofolio, Surat Utang Negara (SUN), Sertifikat Bank Inodnesia (SBI), ataupun saham, rupiah akan bergerak lebih jauh lagi,” pungkasnya.

Nilai tukar rupiah sore terpantau ditransaksikan 7.140 terhadap dolar Singapura, 14.470 terhadap mata uang gabungan negara-negara Eropa (euro) dan 8.373 terhadap dolar Australia.
Sementara itu mata uang kawasan mendominasi pelemahan terhadap dolar AS. Hanya empat mata uang yang menguat. Yen Jepang naik 0,28% menjadi 96.000, dolar Australia terapresiasi 0,99% ke angka 0.798, dolar New Zealand terangkat 0,89% ke level 0.636, dan yuan China terdongkrak 0,012% menjadi 6.835 per dolar AS.

Dolar Hong Kong terkoreksi 0,003% ke level 7.750, dolar Singapura 0,13% ke posisi 1.456, dolar Taiwan terdepresiasi 0,068% ke angka 32.889, won Korsel merosot 0,47% menjadi 1.274, peso Filipina melandai 0,12% ke angka 48.462, rupee India terjun 0,72% ke posisi 48.432, ringgit Malaysia terdepak 0,02% ke level 3.538, dan baht Thailand terkerek turun 0,10% menjadi 34.140 per dolar AS. [E2]

11 Juni 2009

PEMKAB AKAN GUGAT BANK MANDIRI

Soal Bobolnya Kas Aceh Utara:
Pemkab Akan Gugat Bank Mandiri
-->
Diposkan Oleh
:
admin
Hari/Tanggal
:
Rabu, 3 Juni 2009 09:50:08
Dibaca
:
18 Kali
LHOKSUKON - Pemkab Aceh Utara berencana menggugat Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Mandiri Jelambar, Jakarta Barat, terkait bobolnya kas Aceh Utara sebesar Rp 20 miliar dari total Rp 220 miliar yang didepositokan di bank itu. Hal itu disampaikan Bupati Ilyas A Hamid didampingi kuasa hukum Jafaruddin SH, dalam konferensi pers di Pandapa Aceh Utara, Senin (1/6).Menurut Jafaruddin dan Ilyas, bobolnya rekening tersebut karena kesalahan Bank Mandiri. Ia bersama tim kuasa hukum Pemkab Aceh Utara sedang menyiapkan materi gugatan. Tim juga terus memantau dan mengusut keberadaan uang kas Aceh Utara agar segera dikembalikan sebagaimana harapan masyarakat. “Sebelum uang Rp 220 miliar itu kembali ke kasda, saya akan berusaha terus. Tidak perlu takut dengan hilangnya uang itu,” kata Jafaruddin.Terkait dugaan keterlibatan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara dalam kasus itu karena menyetujui pemindahan uang ke Bank Mandiri Jelambar, Jafaruddin mengatakan itu tidak melanggar aturan dan sah-sah saja. Hal itu juga tidak melenceng dari Permendagri. Sebab, bank yang ada di Aceh hanya berani memberikan bunga sekitar lima persen lebih, sementara di Bank Mandiri Jelambar sudah mencapai 10 persen lebih.Pernyataan Jafaruddin terkait suku bunga ini sangat berbeda dengan data yang diberikan Bank Indonesia (BI) Banda Aceh kepada Serambi, beberapa waktu lalu. Disebutkan rata-rata suku bunga perbankan di Aceh untuk deposito berjangka selama tiga bulan pada Februari 2009 sebesar 8,67 persen dan Maret 8,28 persen. Sementara sacara nasional, suku bunga perbankan pada Februari 2009 sebesar 11,13 persen.Pengakuan serupa juga diutarakan Direktur Utama PT Bank BPD Aceh, Aminullah Usman. Disebutkan, suku bunga deposito berjangka tiga bulan yang dikenakan banknya pada Februari dan Maret sebesar 8 persen. Namun itu tanpa potongan pajak. “Suku bunga perbankan nasional dihitung pajak. Jadi akhirnya sama saja, sekitar delapan persen juga,” katanya. Sementara itu, Ilyas didampingi Jafaruddin mengatakan Bank Mandiri merupakan bank pemerintah dan diakuinya sebagai bank terbaik di Indonesia saat ini. Terkait PT Agro yang disebut polisi fiktif, Jafaruddin tetap mengatakan PT Agro itu ada. PT Agro itu, kata Jafaruddin, ada di Bank Mandiri Jalembar. Dalam kasus pembobolan itu, tambah Jafaruddin, sebanyak 69 rekening menerima uang hasil pembobolan tersebut. Di antaranya rekening bank atas nama Drs H M Basri Yusuf (Rp 6 miliar lebih), Amir Gani (Rp 2 miliar lebih). Uang yang dikirim ke rekening Amir Gani adalah uang untuk disetor kepada Yunus Gani Kiran sebagai fee. Menurut Jafaruddin, mereka tidak bersalah menerima fee atas kerja sama bisnis, karena pemindahan uang kasda yang belum terpakai itu dilakukan sesuai dengan aturan.Copot Yunus csKasus bobolnya rekening Pemkab Aceh Utara di Bank Mandiri Jelambar itu ditanggapi serius sejumlah elemen masyarakat di Aceh Utara. Senin (1/6) kemarin, sekitar 200-an mahasiswa yang tergabung dalam Gempa/Gepesapa berunjuk rasa. Mereka menuntut Pemkab menyelamatkan uang Rp 220 miliar yang telah hilang di Bank Mandiri.Dalam orasinya, Koordinator Aksi, Khalil Syakbi menyampaikan lima tuntutan kepada Bupati Ilyas A Hamid. Pertama, meminta polisi, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan DPRK supaya menyelidiki kasus tersebut hingga ke akar-akarnya. Lalu, meminta jaksa menuntut seberat-beratnya tersangka dan meminta DPRK memperjuangkan agar dana yang telah hilang itu dikembalikan ke kas daerah.Pendemo juga meminta Bupati Aceh Utara memecat Drs Basri Yusuf dan M Yunus Gani Kiran dari tim asistensi, juga dari masing-masing jabatannya sebagai Ketua Kadin dan Dirut PDAM Tirta Mon Pase. Mahasiswa juga meminta Amir Gani dipecat dari tim asistensi. Ketiganya dinilai telah merugikan masyarakat dan menghambat pembangunan Aceh Utara.Bupati Ilyas A Hamid dalam dialog dengan mahasiswa mengaku tidak berencana menutup-nutupi masalah itu. “Semua yang mau diperiksa silakan saja, kita serahkan kepada hukum. Saya sendiri boleh saja diperiksa. Tidak ada yang kebal hukum,” tukas Ilyas A Hamid. Menurut Ilyas, sekarang pihak berwajib sedang mengembangkan pengusutan, malah beberapa orang tersangka telah ditahan dan sedang diperiksa. “Tunggu saja hasil pemeriksaan. Kalau nantinya terbukti dengan jelas kesalahan, saya tidak akan pertahankan mereka di lingkungan pemkab,” janji Ilyas.Demo rekayasaSementara itu, sejumlah kalangan di Aceh Utara menilai demo yang dilakukan mahasiswa itu, diduga hanya rekayasa atas perintah seseorang atau segelintir orang. Buktinya, dalam demo itu mahasiswa tidak pernah menyebut-nyebut kemungkinan keterlibatan bupati dan wakilnya. Seolah-olah Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara tidak terlibat sedikit pun dalam kasus bobolnya uang kas daerah itu.“Itu demo bertuan, sengaja disuruh supaya Pak Bupati dan Pak Wabup terkesan bersih-bersih saja dan tidak terkait dalam kasus itu. Padahal, yang menyetujui pemindahan itu juga Bupati dan Wabup. Sepertinya ada isu baru yang sedang diciptakan dan sengaja diarahkan,” kata seorang tokoh di Aceh Utara. Penilaian ini dibantah Koordinator Aksi, Khalil Syakbi. “Demo ini lahir dari hati yang tulus mahasiswa dan organisasi pemuda, bukan karena ada yang menyuruh,” tangkisnya.Menurut Khalil, mereka meminta pencopotan M Yunus Gani Kiran, Basri Yusuf, dan Amir Gani, karena ketiganya telah terbukti terlibat dalam kasus tersebut. Sementara yang lain belum. Kalau besok bupati dan wakilnya terlibat, kami juga menuntut hal yang sama,” pungkasnya seraya memberi tenggat dua minggu untuk proses pencopotan itu. Jika tidak, maka mereka akan turun ke jalan lagi dengan massa yang lebih banyak. (ib/bah/saf)
Sumber: SerambiNew

BANK MANDIRI JELAMBAR DI BOBOL

Bank Mandiri Jelambar Dibobol
6 Saksi Dari Bank Mandiri dan Pemkab Aceh Utara Diperiksa
E Mei Amelia R - detikNews

-->Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya terus melakukan penyidikan terkait kasus pembobolan rekening milik Pemerintah Kabupaten Aceh Utara di Bank Mandiri KCP Jelambar, Jakarta Barat. Polisi pun telah memeriksa 6 saksi dalam kasus tersebut."Keenam saksi sudah diperiksa secara intensif oleh penyidik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (2/6/2009).Keenam saksi yang diperiksa yakni AS, AK dan NS, staff Bank Mandiri KCP Jelambar serta ZK, ZH dan A, staff dari Pemkab Aceh Utara. Sebelumnya polisi telah menahan dan menetapkan 4 tersangka dalam kasus ini yakni Cahyono S, Kepala Cabang Bank Mandiri KCP Jelambar; Muhamad Basri Yusuf Ketua Kadin Aceh Utara; pengusaha Aceh Lista dan HB, Direktur PT SDM.Pembobolan dana Pemkab Aceh Utara di Bank Mandiri KCP Jelambar bermula dari Sol (Anggota Kadin Pusat Jakarta) yang menghubungi BAS (Ketua Kadin Aceh Utara) bahwa di Bank Mandiri KCP Jelambar bisa memberikan bunga deposito 10,2 %, lebih besar daripada Bank Mandiri Aceh. Kemudian BAS memberitahu Wakil Bupati Aceh Utara tentang info tersebut.Bupati Aceh Utara kemudian mengeluarkan Cek senilai Rp. 220 miliar dan diserahkan kepada Wakil Bupati untuk di depositokan di Bank tersebut. Setelah itu Wabup bersama dengan BAS datang ke Jakarta dan bertemu dengan SOL dan timnya antara lain Lista untuk membicarakan rencana penempatan dana tersebut di Bank Mandiri KCP Jelambar.Lalu mereka bertemu dengan Cahyono, Kepala Bank Mandiri KCP Jelambar. Sewaktu dilakukan pencairan Cheque tersebut hanya Rp. 200 miliar yang dideposito selama 3 bulan, sedangkan yang Rp 20 miliar dengan pencairan tunai.Untuk mengelabui Pemkab Aceh Utara, pihak Bank bersama dengan Lista menerbitkan Bilyet Giro palsu.Kemudian Lista membagikan Uang tersebut ke beberapa rekening tersangka lainnya.(mei/ndr)

KASUS BOBOLNYA UANG RAKYAT ACEH UTARA DI BANK MANDIRI

Kasus Bobolnya Uang Rakyat Aceh Utara, MaTA Beberkan Keterlibatan Bupati-Wabup
Wednesday, 10 June 2009 07:56

Koordinator Badan Pekerja MaTA, Alfian, memperlihatkan fotocopy bukti serahterima cek Rp220 miliar milik Kasda Aceh Utara. Kasus bobolnya uang rakyat Aceh Utara di Bank Mandiri Jelambar berawal dari dibawanya cek Rp220 miliar dari Lhokseumawe ke Jakarta. (Harian Aceh Irman Sjah)Lhokseumawe Harian Aceh - Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) membeberkan keterlibatan Bupati Aceh Utara Ilyas A Hamid dan Wakil Bupati Syarifuddin terkait kasus bobolnya uang rakyat Aceh Utara yang ditempatkan di Bank Mandiri KCP Jelambar Rp220 miliar. Sedangkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai membentuk tim kecil terkait kasus tersebut.
Sementara itu, paskabobolnya uang rakyat Rp220 miliar, Pemkab Aceh Utara masih memiliki 14 warkat deposito yang diduga palsu. Pasalnya, uangnya sudah ditarik oleh pelaku pembobolan, namun warkat tetap ada, yakni warkat deposito tertanggal 4 Mei 2009 yang tanggal jatuh temponya, 4 Agustus 2009. Ini menunjukkan keanehan yang luar biasa.
Koordinator Badan Pekerja MaTA, Alfian kepada Harian Aceh di Lhokseumawe, Selasa (9/6), mengatakan pihaknya menemukan bukti-bukti yang mengindikasikan keterlibatan Bupati dan Wabup Aceh Utara dalam kasus bobolnya uang rakyat Aceh Utara di Bank Mandiri Jelambar Rp220 miliar. Selain Bupati dan Wabup, kata dia, pihaknya juga menemukan bukti dugaan keterlibatan sejumlah pejabat Aceh Utara hingga pimpinan Bank Mandiri KCP Jelambar.
“Sesuai bukti yang kita temukan, orang-orang yang diduga terlibat dalam kasus bobolnya uang rakyat Aceh Utara Rp220 miliar itu, yaitu Bupati Aceh Utara Ilyas A. Hamid, Wakil Bupati Aceh Utara Syarifuddin SE, Sekretaris Daerah Aceh Utara Ir Syahbuddin MSi, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD) Aceh Utara Azhari SE MSi, mantan Kabag Keuangan Setdakab Aceh Utara M. Nasir SSos, mantan Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD) Aceh Utara Hamdani SE, Kuasa BUD Aceh Utara Zulhafni SE, staf Dinas Sumber Daya Air (SDA) Aceh Utara Zulkifli ST, dan Kepala PT Mandiri Cabang Jelambar Jakarta Cahyono S Sasongko,” papar Alfian.
Dugaan keterlibatan sejumlah pihak itu, lanjut Alfian, berdasarkan bukti surat pemindahan deposito Aceh Utara dari Lhokseumawe ke Jakarta yang kemudian terjadinya pembobolan melalui skenario yang amat sistematis. Selain bukti surat-menyurat yang dilakukan Bupati dan Wabup Aceh Utara beserta stafnya, juga ditemukan selembar warkat palsu dari tujuh lembar warkat deposito Aceh Utara di Bank Mandiri Jelambar.
Menurut Alfian, dari Rp200 miliar uang rakyat Aceh Utara yang didepositokan di Bank Mandiri Jelambar terdiri dari warkat deposito nomor seri: AC 05623 nilai depositonya Rp50 miliar; AC 056024 nilai deposito Rp30 miliar; AC 056025 nilai deposito Rp35 miliar; 056026 nilai deposito Rp20 miliar; AC 056027 nilai deposito Rp40 miliar; AC 056028 nilai deposito Rp25 miliar.
Sedangkan satu lembar warkat lainnya, kata Alfian, yakni AC 056036 nilainya Rp20 miliar. Yang aneh, bilyet atau warkat deposito asli tertulis atas nama Pemda Tingkat II Aceh Utara, alamat Jalan T Hamzah Bendahara, Banda Sakti, Wil. Kec Lhokseumawe, 24351. Sedangkan pada bilyet palsu tertulis, Pemd (seharusnya, Pemda—red) Tingkat II Aceh Utara. Alamat, Jl T Hamzah Bendahara, Bandara Sakti (seharusnya, Banda Sakti—red) Wil. Kec Lhokseumawe, 24351.
Pada tanggal 9 Februari 2009, lanjut Alfian, warkat palsu itu di-fax dari Bank Mandiri Jelambar ke Kasda Aceh Utara. Anehnya warkat itu hanya diteken oleh Kepala Bank Mandiri Cabang Jelambar Cahyono S Sasongko. Diduga ini untuk pertanggung jawaban saat serahterima jabatan kuasa BUD Aceh Utara dari Hamdani ke Zulhafni.
KPK Bentuk Tim
Menurut Alfian, hasil koordinasi pihaknya dengan penyidik KPK, Jumat (5/6) lalu, KPK menyatakan sedang membentuk tim untuk menangani kasus bobolnya uang rakyat Aceh Utara di Bank Mandiri Jelambar. “Jadi, sudah ada kelanjutan komitmen dari hasil pertemuan kami dengan para penyidik KPK pada 19 Mei lalu di Jakarta,” katanya.
“Data-data terbaru sebagai data pendukung untuk pengungkapan kasus tersebut sudah kita serahkan kepada pihak KPK. Dalam kasus ini, KPK melihat dari sisi korupsi terutama dugaan adanya keterlibatan penyelenggara negara (Bupati dan Wabup—red),” tambah Alfian.
Sebelumnya, pada 19-20 Mei 2009, Alfian sudah melaporkan kasus bobolnya uang rakyat itu ke penyidik KPK di Jakarta. Di samping melaporkan, kata dia, saat itu dirinya juga melakukan pembahasan tahap awal terkait kasus tersebut. “Saat itu saya berharap kepada penyidik KPK agar mengambil alih penanganan kasus dugaan korupsi dalam pembobolan dana deposito Aceh Utara di Bank Mandiri Jelambar,” katanya.
14 Warkat Palsu
Hasil analisis Alfian dan Harian Aceh terkait temuan bukti-bukti dugaan keterlibatan Bupati-Wabup Aceh Utara dan sejumlah stafnya, terungkap sejumlah keanehan yang amat luar biasa, di mana hal itu semakin menunjukkan adanya skenario sistematis dalam pembobolan uang rakyat Aceh Utara.
Keanehan itu, lanjut Alfian, yakni paskapembobolan itu, Pemkab Aceh Utara masih memiliki 14 warkat deposito yang diduga palsu. Pasalnya, uangnya sudah ditarik oleh pelaku pembobolan, tapi warkat tetap ada, yaitu tertanggal 4 Mei 2009 dan tanggal jatuh temponya, 4 Agustus 2009.
Ke 14 warkat itu, masing-masing dikeluarkan tujuh warkat oleh Bank Mandiri Cabang Jakarta yang berkantor di Plaza Bapindo. Tujuh warkat lainnya tertanggal yang sama dan jatuh temponya sama, dikeluarkan oleh Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman. Kedua Cabang Bank Mandiri itu masing-masing deposito berjumlah Rp220 miliar. “Berati ada deposito sebanyak Rp440 miliar bila keduanya dijumlahkan,” kata Alfian.
Yang paling aneh lagi, kata Alfian, pada 4 Mei 2009, Bupati dan Wabup Aceh Utara masing-masing memerintahkan Bank Mandiri Cabang Jelambar untuk memindahkan uang jatuh tempo itu ke Bank Mandiri, tetapi dengan cabang yang berbeda. Wabup mengeluarkan surat nomor: Ku900/12/2009 memerintah Bank Mandiri KCP Jelambar, memindah uang Pemda Rp220 miliar ke Bank Mandiri Kantor Cabang Jakarta Kota, Jalan Taman Setasiun No 2 Jakarta.
Pada tanggal yang sama, Bupati Ilyas A Hamid mengeluarkan surat nomor; Ku.900/12a/2009 yang memerintah Bank Mandiri Jelambar untuk memindahkan deposito jatuh tempo senilai Rp220 miliar ke Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman. Bupati juga membuat surat ke Mandiri Cabang Sudirman pada tanggal yang sama untuk menempatkan deposito senilai Rp220milyar di bank tersebut.
Antara surat Bupati dan Wakil Bupati, lanjut Alfian, dasar hukumnya berbeda walaupun dikeluarkan pada tanggal yang sama. Surat Bupati dasar hukumnya dituliskan, ‘PP.No.39 tahun 2007 dan Peraturan Bupati No 3 tahun 2009’. Pada surat Wabup yang juga ke Bank Mandiri Jelambar, dasar hukumnya ‘Peraturan Bupati Nomor 2 tahun 2008’. “Yang berbeda adalah nomor dan tahun Peraturan Bupati. Kedua surat itu tanpa paraf satupun. Namun surat Wabup diberi cap Bupati Aceh Utara. Sedangkan surat Bupati baik Ke Bank Mandiri Jelambar maupun Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman, tanpa dibubuhi cap,” katanya.
Aneh, kata Alfian, kedua bank yang ditunjuk itu masing mengeluarkan warkat, yaitu Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman, tujuh warkat dengan jumlah rp220 miliar. Mandiri Cabang Jakarta Plaza Bapindo, tujuh warkat juga berjumlah Rp220 miliar. “Tidak jelas darimana uang yang tercatat di 14 bilyet atau warkat itu. Karena kedua pimpinan daerah itu memerintah Bank Mandiri Jelambar memindahkan uang yang hanya berjumlah Rp220 miliar. Pertanyaannya, kenapa bila dijumlah di 14 warkat itu menjadi Rp440 miliar. Padahal ke 14 warkat itu dibukukan pada tanggal4 Mei 2009 dan jatuh temponya juga sama, yaitu pada tanggal 4 Agustus 2009,” katanya. Di kedua Bank Mandiri ini, katanya, bunganya menjadi 11,5% per tahun, lebih tinggi 1% dari Bank Mandiri Jelambar.
Sementara, kuasa hukum Pemkab Aceh Utara, Jafaruddin Abdullah, beberapa kali dihubungi ke telepon genggamnya, tidak aktif. Sebelumnya, Wakil Bupati Aceh Utara Syarifuddin menyatakan, “Yang telah kita lakukan (deposito dana di bank luar Aceh) sudah berjalan secara normal, sebagaimana yang telah berlangsung beberapa tahun lalu, sebelum kami menjabat di Aceh Utara.”
Pernyataan itu disampaikan kepada sejumlah wartawan termasuk Harian Aceh di ruang kerjanya, 18 Mei lalu.
Menurut Wabup Syarifuddin, uang rakyat Aceh Utara senilai Rp220 miliar ditempatkan di Bank Mandiri Jelambar sejak 2 Februari 2009, selama tiga bulan. Bunga di Bank Mandiri itu, katanya, diperoleh sebesar 10,5 persen. “Dana tersebut didepositokan, supaya bisa menambah PAD (pendapatan asli daerah), daripada dibiarkan diam begitu saja,” katanya.
Syarifuddin mengakui dirinya yang menandatangani semua warkat deposito atas dasar rekening Pemkab Aceh Utara di Bank Mandiri Jelambar. Jika pun ada perintah yang lain, kata dia, itu bukan tanda tangan dirinya. “Dalam hal ini saya dan Bupati siap memberikan keterangan apabila diminta oleh Polda Metro Jaya. Saya kira sangat wajar dimintai keterangan, karena kita yang punyai dana itu,” katanya.(nsy/mur)

BOBOLNYA DEPOSITO ACEH UTARA DI BANK MANDIRI JELAMBAR

Realita di Balik Bobolnya Deposito Aceh Utara (1): Ketika Fakta Didustai...
Thursday, 11 June 2009 03:42
Bupati, Wakil Bupati, dan pengacara Pemkab Aceh Utara sepakat membantah keterlibatan mereka dalam kasus bobolnya uang rakyat Aceh Utara di Bank Mandiri Jelambar. Hasil penelusuran Harian Aceh, besar kemungkinan kasus ini melibatkan petinggi Aceh Utara secara sistematis. Berikut ini penelusuran Harian Aceh terhadap kasus tersebut yang akan disajikan dalam beberapa tulisan. Andalah sebagai pembaca yang berhak menilai. Selamat membaca.
‘Bek ta meurakan ngen si paleh, atra teuh abeh geutanyoe papa’, demikian salah satu syair lagu Aceh yang sudah amat populer.
Kasus pembobolan deposito Aceh Utara tampaknya lebih karena keluguan pimpinan eksekutif di ‘Bumi Gas’ itu. Keluguan yang kemudian dijerumuskan oleh orang-orang dekatnya. Retorikanya adalah demi ini dan itu yang semuanya bermuara atas nama keberhasilan kepemimpinan mereka. Bila toh kemudian mereka terperosok dalam lubang maut, itu pun tak lepas dari skenario yang disusun para opurtunis di sekitar kekuasaan.
Dari penelusuran dan telaah Harian Aceh, kasus pembobolan deposito terjadi secara sistematis dan direncanakan dengan baik. Dari bukti yang berhasil ditemukan, sinyalemen itu sangat kuat. Berikut ini surat-surat yang terkait dengan deposito itu sejak wacana pemindahan terjadi.
Pada tanggal 29 Januari 2009, Bupati Aceh Utara menyurati Kepala Bagian Keuangan Setdakab Aceh Utara. Surat bernomor: 900/0080/2009 itu mengenai pemindahan dana Kas Daerah. Isi lengkapnya secara persis, “Dalam rangka manajemen kas, maka diharapkan kepada Saudara agar dapat memindahbukukan dana kas daerah dari rekening giro/deposito an. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara pada PT. Bank Pembangunan Daerah Cabang Lhokseumawe untuk didepositokan pada PT. Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe sebesar Rp.220.000.000.000,-(Dua ratus dua puluh milyar rupiah). Demikian untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.”
Surat itu ditandatangani Bupati Aceh Utara Ilyas A. Hamid, tanpa cap, dan hanya diparaf Sekda. Biasanya surat seperti itu harus diparaf Asisten dan salah satu Kabag di Sekretariat Daerah. Keanehan lain dari surat ini adalah struktur bahasa dan kalimatnya tidak lazim seperti surat birokrasi lainnya. Contohnya, pada penulisan, “an. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara”. Singkatan ‘an’. jelas tidak lazim digunakan dalam batang tubuh surat-surat resmi.
Surat Bupati Aceh Utara ke Kabag Keuangan selaku BUD ini dengan jelas menyebutkan pemindahan uang dari BPD untuk didepositokan ke Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe. Anehnya, uang ini tidak didepositokan di bank itu. Buktinya, ternyata uang itu dideppositokan di Bank Mandiri Jelambar sejak tanggal 4 Februari 2009. Atau tujuh hari setelah surat Bupati itu dikeluarkan. Bukti tidak adanya deposito di Bank Mandiri Lhokseumawe juga terlihat pada berita acara serah terima Kuasa BUD Aceh Utara dari Hamdani kepada Zulhafni, tertanggal 9 Februari 2009. Di berita acara serah terima itu tertulis di nomor urut 7, PT. Bank Mandiri Cab Lhokseumawe No Rek 10 5000 422 5771 Rp 175.324.453,84.
Tidak jelas bagaimana ceritanya surat itu tidak dipatuhi. Yang jelas surat tanpa tembusan itu awal dari proses berpindahnya uang itu dari BPD.
Pada tanggal 30 Januari 2009 atau satu hari setelah surat tadi, Bupati Aceh Utara kembali mengeluarkan surat ke BPD Cabang Lhokseumawe. Surat bernomor Ku.900/012/2009. Hal surat tersebut ditulis: pemindahan rekening giro an. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Isi lengkapnya, ”Dalam rangka peningkatan PAD di Kabupaten Aceh Utara . maka diharapkan kepada saudara agar dapat memindahbukukan rekening giro AC Nomor 030.01.02.803.001-2 an. Pemerintah Kabupaten Acah Utara pada Bank Saudara ke Rekening Giro AC Nomor 10.5000.422.5771 an. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara pada PT. Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe sebesar Rp. 220.000.000.000,-(Dua ratus dua puluh milyar rupiah). Demikian dan atas kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.”
Surat ini diparaf tiga orang termasuk Sekdakab. Anehnya surat ini tanpa cap walaupun dikirim ke instansi lain. Tembusan surat ini ditujukan ke Pimpinan PT. Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe.
Seperti surat sebelumnya, surat ini juga berbahasa rancu. Penggunaan huruf kapital dan tanda baca sangat asal-asalan. Contohnya, “Dalam rangka peningkatan PAD di Kabupaten Aceh Utara . maka”. Tanda titik diberikan setelah spasi. Kalimat baru, ditulis bukan langsung setelah titik tapi juga diberi spasi, baru ditulis ‘maka’. Seharusnya kata ‘maka’ pada huruf ‘m’ harus menggunakan huruf kapital karena permulaan kalimat atau setelah titik.
Selanjutnya, pada tanggal 2 Februari 2009, Bupati Aceh Utara kembali mengeluarkan dua surat yang berbeda. Dikatakan berbeda, karena nomornya memang berbeda walaupun ditujukan dan maksudnya sama. Surat yang pertama bernomor: Ku.900/014/2009 ditujukan kepada Pimpinan PT Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe. Hal surat itu: Pemindahan Rekening Giro Ke Deposito An. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Isi lengkapnya, ”Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui deposito sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2008 , maka diharapkan dengan hormat kepada Saudara untuk dapat memindahbukukan rekening giro AC. Nomor 10.5000.422.5771 an. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara pada PT. Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe sebesar Rp.220.000.000.000,-(Dua ratus dua puluh miliar rupiah). Deposito tersebut hendaknya dapat diberlakukan dengan tingkat suku bunga special rate dalam jangka waktu per bulan dan dapat diperpanjang secara otomatis. Demikian dan atas kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.”
Surat ini ditandatangani Bupati Aceh Utara, tanpa cap, dan hanya diparaf dua orang minus Sekda. Surat ini terasa aneh, karena memerintahkan pemindahan dari rekening giro tanpa menyebut ke mana tujuannya. Tapi pada paragraf kedua, memerintahkan deposito itu diberi bunga special rate dalam jangka waktu per bulan dan dapat diperpanjang secara otomatis.
Surat yang kedua juga bertanggal 2 Februari 2009 kembali ditujukan kepada Pimpinan PT. Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe. Hal surat ini juga Pemindahan Rekening Giro ke Deposito An. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Surat bernomor: Ku.900/019/2009, isinya, “Untuk meningkatkan pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui deposito sesuai dengan Peraturan Bupati Aceh Utara Nomor 2 Tahun 2008, maka diharapkan dengan hormat kepada Saudara untuk dapat memindahkan rekening giro Ac. Nomor 105.000.422.577-1 an. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara pada Bank Mandiri Cabang Lhokseumawe ke deposito pada PT. Bank Mandiri Cabang Jelambar - Jakarta sebesar Rp.220.000.000.000,00 (Dua ratus dua puluh miliar rupiah). Deposito tersebut hendaknya dapat diberlakukan dengan tingkat suku bunga special rate dalam jangka waktu per bulan dan dapat diperpanjang secara otomatis. Demikian dan atas kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.”
Surat ini ditandatangani Bupati Aceh Utara, tanpa cap. Bila surat di atas minus paraf Sekda, maka surat ini diparaf Sekda, tanpa paraf yang lain. Tembusan surat ini ditujukan ke PT. Bank Mandiri Cabang Jelambar Jakarta.
Pada paragraf yang kedua dari surat ini terkesan sangat aneh, karena meminta bunga special rate dalam jangka per bulan kepada Bank Mandiri Lhokseumawe. Padahal surat itu memerintahkan bank tersebut memindahkan uang yang ada pada mereka ke Bank Mandiri Jelambar. Seharusnya, permintaan itu ditujukan ke Bank Mandiri Jelambar, bukan ke Bank Mandiri Lhokseumawe, karena uang itu didepositokan di Bank Mandiri Jelambar.
Surat itu dan surat tertanggal yang sama di atas mengandung banyak keanehan karena spasi dan tata bahasanya salah serta tidak baku. Ini menandakan bahwa surat surat itu dibuat oleh orang di luar tubuh birokrasi Aceh Utara. Surat pertama pada tanggal tersebut nomor: ‘014’ ditulis tangan. Pada surat yang kedua, nomor: ‘019’ langsung ketikan komputer. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Karena penomoran surat di Bagian Hukum Setdakab selalu menggunakan tulis tangan.
Sumber di Bank Mandiri Lhokseumawe mengatakan, tidak pernah menerima kedua surat itu. ”Penarikan dilakukan melalui cek, untuk apa pakai surat perintah. Selama cek itu kami yakini benar maka langsung dicairkan walaupun tanpa surat perintah,” jelas sumber itu.(mur/nsy

KASUS BOBOLNYA DANA PEMKAB ACEH UTARA DI BANK MANDIRI JELAMBAR

‘Tak Ada Alasan Menggugat Bank’
Thursday, 11 June 2009 03:48

(vivanews.com)Banda Aceh Harian Aceh - Panitia Khusus atau Pansus DPRK Aceh Utara menemui direksi Bank Mandiri pusat di Jakarta, Rabu (10/6). Dalam pertemuan tersebut terungkap bahwa yang menyelamatkan uang Aceh Utara dari pembobolan itu justru Bank Mandiri pusat, sehingga tidak ada alasan bagi Pemkab Aceh Utara untuk menggugat pihak bank.
Hasil pertemuan itu juga terungkap bahwa sampai saat ini pihak Pemkab Aceh Utara belum melakukan koordinasi dengan Bank Mandiri pusat terkait pembobolan tersebut. Selain itu, Bank Mandiri juga menyatakan, bunga Bank Mandiri baik di Jakarta maupun di Aceh sama, sehingga tidak ada alasan bahwa memindahkan uang ke luar Aceh karena di Jakarta bunganya lebih tinggi. Sebab, bunga bank ditentukan oleh Bank Mandiri pusat, bukan bank di daerah.
“Yang menyelamatkan uang (yang bobol) itu adalah Bank Mandiri pusat, jadi tidak ada alasan menuntut atau menggugat pihak bank. Bank Mandiri pusat menemukan adanya transaksi tidak wajar, kenapa dalam satu hari uang Pemda ditransfer ke rekening lain yang jumlah rekeningnya cukup banyak, dan bukan ke rekening Pemda. Makanya uang itu diblokir untuk diselamatkan pada tanggal 8 Mei 2009,” kata Jailani SH, Wakil Ketua Pansus DPRK Aceh Utara yang menghubungi Harian Aceh, kemarin siang, setelah pihaknya menemui direksi Bank Mandiri pusat.

Jailani menyebutkan, dalam pertemuan tersebut Pansus DPRK Aceh Utara diterima oleh Bambang Setiawan, salah satu direksi Bank Mandiri pusat yang ditemani oleh tujuh staf bank tersebut. “Temuan pihak Bank Mandiri pusat, ternyata yang menempatkan deposito yang mencairkan uang itu melalui transaksi tidak normal. Dan, pihak Bank Mandiri pusat telah beritikad baik menyelamatkan uang Pemda Aceh Utara,” katanya.
Menurut Jailani, yang selama ini berkembang di kalangan publik telah terjadi pemutarbalikkan fakta dari kasus pidana kepada kesalahan administrasi bank. Namun, katanya, dengan temuan Pansus DPRK dari Bank Mandiri pusat itu dengan sendirinya telah terungkap kebenaran yang sesungguhnya. “Jadi, kita minta kepada oknum-oknum yang punya kepentingan tertentu, jangan kaburkan informasi kepada publik. Seperti selama ini yang minta Pansus DPRK dibubarkan dan meminta Pemkab agar menggugat Bank Mandiri. Itu informasi yang menyesatkan, sudah lari dari persoalan yang sebenarnya,” kata politisi PBR ini.
Belum Koordinasi
Anehnya, kata Jailani, sampai saat ini Pemkab Aceh Utara belum berkoordinasi dengan Bank Mandiri pusat terkait bobolnya uang rakyat itu. Hal ini, kata dia, diakui oleh direksi bank tersebut kepada Pansus DPRK. Seharusnya, kata dia, pihak Pemkab langsung berkoordinasi dengan Bank Mandiri pusat, karena uang yang bobol tidak sedikit. “Mengapa pihak Pemkab Aceh Utara tidak koordinasi dengan Bank Mandiri pusat, ini perlu kita pertanyakan,” katanya.
Menurut Bank Mandiri pusat, lanjut Jailani, bunga Bank Mandiri di Jakarta dengan di Aceh sama. Karena bunga itu ditentukan oleh Bank Mandiri pusat, bukan bank di daerah. “Bunga Bank Mandiri di Papua pun sama dengan bunga bank di Jakarta. Jadi tidak ada alasan menyimpan uang ke Bank Mandiri Jelambar karena tinggi bunga untuk menambah PAD (pendapatan asli daerah). Yang menentukan bunga Bank Mandiri pusat, bukan bank di daerah,” kata Jailani yang juga anggota Komisi C (membidangi keuangan) DPRK Aceh Utara.
Jailani mencurigai ada alasan lain di balik kebijakan pemindahan dana deposito Aceh Utara dari bank di Aceh ke Jakarta. “Pasti ada faktor X, dan itu harus kita pertanyakan kepada pihak eksekutif, ada apa sebenarnya. Jujur sajalah, jangan lagi pakai akal-akalan untuk mencari pembenaran yang dapat mengelabui publik,” katanya.
Pengamat perbankkan, Irfan Sofni juga menyatakan bahwa bunga dari deposito Bank Mandiri sama besarnya jika disimpan di seluruh Indonesia. Karena, kata dia, yang menentukan bunga dari uang Rp220 miliar itu adalah direksi Bank Mandiri pusat.
Namun, kata Irfan Sofni, jika pihak kepolisian dapat membuktikan Surat Deposito Berjangka yang dikeluarkan Bank Mandiri Jelambar ternyata palsu maka pihak bank wajib mengembalikan dana tersebut 100 persen ke Pemda Aceh Utara.
“Perbankan punya peraturan umum. Jika bank terbukti mengeluarkan SDB palsu atau uangnya tidak ada lagi di bank maka pihak bank wajib mengembalikan dana pemda 100 persen,” ujar Irfan, Rabu (10/6).
Menurut Irfan, peraturan ganti rugi pihak bank kepada nasabah adalah peraturan resmi yang harus dilakukan ketika tindakan mereka merugikan nasabah. “Jadi, Pemda Aceh Utara tidak perlu melakukan tuntutan terhadap bank. Jika terbukti palsu, bank harus bertanggung jawab dengan mengganti rugi sesuai peraturan perbankan,” sebutnya.
Sementara pakar hukum Unsyiah, Mawardi Ismail SH MHum yang dikonfirmasi secara terpisah mengatakan Pemda berhak menuntut pimpinan bank apabila terbukti memalsukan SBD. Namun, kata Mawardi, pihak kepolisian harus teliti menyelidiki pemalsuan SBD tersebut apakah hanya dilakukan oleh pimpinan bank atau mungkin juga terlibat pihak Pemda yang dilakukan secara bersama dan terencana dengan baik.
“Modus ini memang sangat rumit. Ada SDB asli tapi palsu. Meskipun ditandatangani oleh pimpinan bank namun tidak ada uangnya, sehingga Pemda dapat menuntut pihak bank karena mengeluarkan SDB aspal,” ujar Mawardi.
Pimpinan Bank Indonesia (BI) Cabang Banda Aceh, Mahdi Abdullah mengatakan tidak mungkin dalam sistem perbankan modern warkat (surat perjanjian) dan tanda tangan dapat dipalsukan oleh nasabah. “Tidak mungkin warkat dan tanda tangan nasabah bank dapat dipalsukan. Karena, selain diperiksa oleh beberapa petugas di bank tersebut juga ada sistem modern di bank yang memeriksanya,” ujar Mahdi.
Mahdi juga menghimbau masyarakat agar tidak terpengaruh dengan bobolnya kas Aceh Utara yang disimpan di Bank Mandiri. Sistem perbankan saat ini sudah sangat baik, sehingga tidak perlu meragukan jaminan penempatan uang di bank.(sny/kar

BUPATI ACEH UTARA AKAN MENUNTUT BANK MANDIRI

‘Harga Diri Bupati Aceh Utara Rp500 M’, TAPPE Dibubarkan dan Janji Tidak Main Golf
Thursday, 11 June 2009 04:21

Ilyas PaseLhokseumawe Harian Aceh - Bupati Aceh Utara Ilyas A. Hamid menyatakan akan menuntut harga dirinya pada Bank Mandiri senilai Rp500 miliar. Pasalnya, kata Bupati, harga dirinya sudah tercemar akibat kasus bobolnya uang rakyat Aceh Utara Rp220 miliar yang didepositokan di Bank Mandiri Jelambar.

Ilyas A Hamid mengatakan itu dalam pertemuan dengan seratusan mahasiswa Aceh Utara dan Lhokseumawe di gedung Cut Mutia, kompleks perumahan karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Krueng Geukuh Aceh Utara, Rabu (10/6). Dalam pertemuan itu, Bupati Ilyas Hamid tampak ditemani Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Samudra Pase Tgk Zulkarnaini Hamzah dan sejumlah petinggi KPA tersebut.

Dalam pertemuan itu, Bupati Ilyas Hamid juga menyatakan membubarkan Tim Asistensi Percepatan Pemberdayaan Ekonomi (TAPPE) Aceh Utara dan memberhentikan Yunus A Gani Kiran dari jabatannya sebagai Direktur Utama PDAM Tirta Mon Pase. Bupati yang maju dari jalur independen ini juga berjanji, ke depan tidak akan main golf lagi.

Secara gentleman, di hadapan mahasiswa, Bupati Ilyas Hamid mengakui bahwa pemindahan dana deposito dari Aceh Utara ke Jakarta tanpa memberitahukan DPRK Aceh Utara. Alasannya, karena ia sudah meminta pendapat konsultan hukumnya, yakni Yunus Kiran.

Harga Diri

“Harga diri saya yang selama terjadi jebolnya kas daerah ini, saya akan tuntut Bank Mandiri. Dan, saya sampaikan pada pengacara saya, tadi malam (Selasa malam—red), harga diri saya selama ini saya hargakan Rp500 miliar. Jadi, lain daripada kas darah plus bunga, Rp500 miliar,” kata Bupati Ilyas A Hamid yang disambut tepuk tangan mahasiswa.
Menurut Bupati, ia akan menuntut harga dirinya pada Bank Mandiri karena akibat kasus bobolnya deposito Aceh Utara, dirinya merasakan namanya amat tercemar. “Akibat daripada malu yang sudah saya rasa. Di mana masyarakat, mahasiswa, santri turun ke lapangan mengatakan Bupati pencuri, perampok harta rakyat, ditulis di spanduk, di pintu mobil, dan di tempat lainnya,” kata Ilyas Hamid.

Bupati yang berlatar belakang eks kombatan ini mengatakan, tentang keterlibatan dirinya dalam wilayah deposito dari Lhokseumawe ke Jelambar, itu bukan wilayah salah. “Wilayah salah adalah wilayah jebol. Jebol itu seperti kita menitip uang di rumah orang. Dicuri, tanggung jawab yang punya rumah,” katanya.

Pemkab Aceh Utara, lanjut Bupati, tidak pernah membuka nomor rekening di Jakarta, dan tidak mengirim nomor rekening untuk menerima aliran dana yang dicairkan oleh pembobol bank. “Itu tidak pernah kita kirim. Seharusnya, bila mau dicairkan uang, harus melalui rekening di Lhokseumawe, melalui bank-bank yang ada di Lhokseumawe. Dan, biasanya bank berkonsultasi dengan kita dua sampai tiga kali, mengcrosschek dulu sebelum dicairkan. Bahkan kadang-kadang kita harus ke bank dulu. Tapi pencairan yang Rp220 miliar itu, mereka tidak pernah konsultasi dan tanpa persetujuan kita. Maka kita tuntut Bank Mandiri agar secepatnya mengembalikan uang Rp220 miliar plus bunganya,” kata Ilyas Hamid.

Menurut dia, paskabobolnya uang rakyat Aceh Utara, sudah dua kali Bank Mandiri melobi dan menelpon kuasa hukum Pemkab Aceh Utara untuk diajak bernegosiasi. “Saya bilang, kembalikan uang dulu baru kia negosiasi. Saya akan tuntut dan saya minta dukungan saudara (mahasiswa),” kata Bupati yang akrab disapa Ilyas Pase ini.
Bupati Ilyas Hamid mengaku tidak pernah merasa terkait dengan kasus pebobolan itu, makanya ia tidak pernah merasa salah. “Kalau saya terlibat, tidak perlu kalian tuntut, akan turun pihak kepolisian. Aturan jalan terus, polisi menyita semua aliran uang yang dibobol itu. Tadi malam saya terima laporan, uang yang dikumpulkan itu sudah Rp200 miliar. Jadi polisi bekerja terus. Saya tidak pernah membela, siapapun yang menerima aliran, proses sesuai aturan,” katanya.

TAPPE dan PDAM

Menurut Bupati Ilyas Hamid, TAPPE Aceh sudah dibubarkan secara resmi. Terkait hal itu, kata dia, dirinya sudah memerintahkan Sekretaris Daerah Aceh Utara untuk menindaklanjuti kebijakan pembubaran Tim Asistensi tersebut. “TAPPE kita bubarkan, saya sudah perintah Sekda,” kata Bupati yang disambut tepuk tangan mahasiswa.

Sedangkan terkait jabatan Yunus Kiran sebagai Dirut PDAM Tirta Mon Pase, menurut Bupati Ilyas Hamid, yang bersangkutan sudah diberhentikan. Bupati meminta bantuan Ketua KPA Wilayah Pase Tgk Zulkarnaini Hamzah untuk mencari calon Dirut PDAM yang baru. Sebagaimana diketahui, Yunus Kiran sudah ditahan oleh Polda Metro Jaya karena ikut terlibat dalam kasus bobolnya uang rakyat Aceh Utara di Bank Mandiri Jelambar.
Ditanya terkait permintaan Bupati agar membantu mencari calon Dirut PDAM Tirta Mon Pase yang baru, Ketua KPA Tgk Zulkarnaini Hamzah mengatakan, hal itu masih butuh waktu dan proses sesuai mekanisme yang berlaku. “Kalau diminta masukan pada kami, maka saran saya calon yang akan diberikan amanah itu harus yang paling tepat duduk di situ, yang baik, supaya tidak ada lagi terjadi hal-hal seperti yang sebelumnya. Yang sudah-sdah itu tidak kita inginkan, namun terjadi,” kata Tgk Zulkarnaini saat dicegat seusai pertemuan Bupati Aceh Utara dengan kalangan mahasiswa itu.

Main Golf

Menjawab pertanyaan salah seorang mahasiswa, Isbahanur, terkait kebiasaan bermain golf, Bupati Ilyas Hamid mengatakan, “Kalau ada kepentingan rakyat, tidak pernah saya main golf. Karena ada orang peuteupat 2 + 2 = 5, maka lebih baik saya main golf. Tapi, ke depan saya tidak main golf,” katanya yang disambut tepuk tangan mahasiswa.
Terkait pertanyaan Isbahanur, mengapa Tim Asistensi dilibatkan dalam penempatan deposito, Bupati Ilyas Hamid mengatakan, tidak melibatkan Tim Asistensinya. “Yang saya libatkan Wabup. Wabup itu kan staf saya, apa tidak boleh saya melibatkannya,” kata Bupati balik bertanya kepada mahasiswa.

Pemberitahuan ke DPRK

Mahasiswa lainnya, Habibilah mempertanyakan kepada Bupati Ilyas Hamid apakah pemindahan dana deposito Aceh Utara ke Jakarta disertai dengan pemberitahuan kepada DPRK. Menanggapi hal ini, Bupati mengatakan, “Nggak pernah. Kenapa? Karena saya sudah tanya konsultan hukum kita. Katanya, tidak harus beritahu. Kalau aturannya harus beritahu, berarti yang salah konsultan hukum,” katanya.

Habibilah menanggapi penjelasan Bupati Ilyas Hamid itu dengan mengatakan, “Penguasa anggaran daerah, bupati. Kalau konsultan hukum tak tahu aturan, pindahkan, seret saja,” katanya. Saat ditanyakan oleh sejumlah mahasiswa, siapa konsultan hukum yang dimaksud oleh Bupati Ilyas Hamid, ia malah balik bertanya, “Menurut kalian siapa”. Lalu, mahasiswa secara serentak menjawab, “Yunus Kiran”. Bupati Ilyas Hamid mengiyakan. “Kalau konsultan hukum kita itu menipu saya, berarti yang terjadi malah dia menipu dirinya sendiri. Itu lebih berani dari mafia-mafia lain,” kata Bupati.

Dalam kesempatan itu, Habibilah juga mempertanyakan kepada Bupati Ilyas Hamid, apakah ada yang lain selain dana Rp220 miliar yang didepositokan ke luar Aceh. “Sebelum bermasalah, ngomong saja. Karena kami pun baru tahu ada dana Aceh Utara yang didepositokan ke luar Aceh, karena terjadinya pembobolan itu,” kata Habibillah yang disambut tepuk tangan sebagai bentuk dukungan dari rekan-rekannya.

Menurut Habibilah, aksi mahasiswa adalah gerakan moral, bukan gerakan politik. Untuk itu, kata dia, pihaknya tidak hanya meminta pertanggungjawaban satu pihak, tapi semua yang terlibat harus diproses sesuai hukum, baik pihak Pemkab Aceh Utara, DPRK, dan Bank Mandiri.
Silaturrahmi

Sementara itu, Ketua KPA Wilayah Samudra Pase, Tgk Zulkarnaini Hamzah mengatakan, kehadiran pihaknya dalam pertemuan tersebut hanya sekadar untuk bersilaturrahmi dengan kalangan mahasiswa. “Kami hadir kemari untuk slaturahmi degan para mahasiswa, itu intinya. Dan, tadi pemerintah kan berdialog dengan para mahasiswa Aceh Utara,” katanya saat ditemui seusai pertemuan tersebut.

Terkait kasus bobolnya uang rakyat Aceh Utara di Bank Mandiri Jelambar, Tgk Zulkarnaini Hamzah menilai, siapa saja yang salah dalam perkara tersebut, belum final. “Belum bisa kita bilang final, siapa sebenarnya yang salah. Karena yang salah itu, jawabannya yang tahu tentu bukan pada kita, tapi pada aparat penegak hukum,” katanya.(nsy