26 Juni 2009

Rupiah Akhir Pekan Dua arah
Natascha & Ahmad Munjin

Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat (26/6) akan bergerak dua arah. Perkiraan penguatan dolar AS akan berusaha diimbangi dengan ekspektasi menguatnya indeks saham.
Pengamat valas Rosady TA Montol mengatakan, rupiah hari ini akan bergerak sideways. Mata uang lokal ini berpotensi tertekan atas ekspektasi pembalikan dolar AS. Namun, prediksi penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menahan koreksi rupiah.
“Rupiah masih berada dalam range bound (bolak-balik) di kisaran 10.200-10.350 per dolar AS,” katanya.

Pada perdagangan kemarin, rupiah menguat akibat koreksi dolar AS. Namun, ia menilai, pelemahan ini dipicu profit taking investor setelah mata uang AS ini menguat cukup tajam, selain karena keputusan Bank Sentral AS mempertahankan bunga The Fed di level 0,25%. “Keputusan suku bunga ini membuat likuiditas dolar membanjir, sehingga dolar pun tertekan,” jelasnya.

Rosady menuturkan, ada sedikit pemicu penguatan rupiah dari lelang Surat Utang Negara (SUN) yang ditawarkan dengan yield tinggi. Menurutnya, penjualan SUN mengindikasikan adanya penyerapan likuiditas mata uang lokal di pasar.
Ada over subscribed yang diserap sebanyak Rp 2,2 triliun, dari penawaran yang masuk sebanyak Rp 6 triliun. “Hal ini berlanjut pada surutnya laju pelemahan rupiah,” imbuhnya.

Namun, masih ada keraguan apakah penawar berasal dari foreign fund atau peralihan dari pasar saham. Hal ini mengingat konversi dari dolar ke rupiah untuk membeli SUN tidak menimbulkan penguatan rupiah yang signifikan. “Kalau beli SUN pakai rupiah, dampaknya sangat kecil,” tambahnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, bahwa BI akan mengawal rupiah di level psikologis 10.600. Hal ini terlihat dari pergerakan rupiah yang menguat lagi ketika mendekati level 10.600 per dolar AS. “Hal ini menimbulkan kepercayaan diri pasar sehingga berani berinvestasi,” katanya.

Ariston Tjendra, analis valuta asing dari Monex Investindo Futures memprediksikan rupiah hari ini akan melanjutkan penguatan. Terapresiasinya mata uang lokal ini seiring potensi penguatan bursa regional “Rupiah akan berada pada kisaran 10.300 hingga 10.100,” ulasnya.
Menurutnya, pergerakan rupiah cenderung menguat ke arah 10.100 per dolar AS karena level 10.400 merupakan level yang tidak cukup kuat untuk bertahan. “Selama dua hari terakhir level itu dicoba tapi tidak cukup kuat menahan pelemahan rupiah lebih lanjut,” ujarnya.

Kendati demikian, penguatan rupiah masih akan tertahan besarnya permintaan dolar AS oleh korporasi. Karena itu, lanjutnya, jika akhir pekan ini rupiah menyentuh level 10.100, maka pembelian dolar akan kembali marak hingga rupiah melemah. ”Jadi, rupiah kemungkinan ditutup pada level 10.200,” pungkasnya.

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (25/6) menguat 140 poin terhadap dolar AS menjadi 10.250. Demikian pula nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing lainnya. Rupiah terhadap dolar Singapura naik ke 7.055,15, atas dolar Hong Kong naik menjadi 1.327,08, terhadap dolar Australia menguat ke 8.200,75 dan atas euro ditutup menguat ke 14.341,40. [E2]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar